Soloraya
Rabu, 19 September 2018 - 03:00 WIB

Menjijikkan! Bangkai Ayam dan Pembalut Dibuang di Pinggir Jalan Klego Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong> — Bau busuk bangkai tercium tajam dari arah jembatan kecil di jalan lintas Simo-Klego, Desa Tanjung, Klego, Boyolali, Selasa (18/9/2018).</p><p>Belakangan diketahui bau itu berasal dari bangkai ayam yang entah <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180917/492/940155/71-persen-sampah-boyolali-belum-tertangani" title="71 Persen Sampah Boyolali Belum Tertangani">dibuang</a> oleh siapa di bawah jembatan di tikungan paling utara setelah melewati kawasan wisata Lembah Gunung. Bau busuk bangkai tercium tajam dari arah jembatan kecil di jalan lintas Simo-Klego, Desa Tanjung, Klego, Boyolali, itu.</p><p>Jembatan tersebut berukuran sangat pendek, hanya ada dua pembatas di sisi kanan dan kiri yang juga berfungsi sebagai tempat duduk, seperti "buk" dalam istilah Jawa.</p><p>Bau busuk layaknya bangkai awalnya menyeruak hingga ke tepi jalan ketika melintasi jembatan itu. Ternyata di bawah jembatan tersebut digunakan sebagai tempat pembuangan sampah.</p><p>Sampah juga ditemukan di gua-gua kecil yang banyak terdapat di sepanjang jalan. Saat <em>Solopos.com</em> turun ke tempat itu, ternyata banyak bangkai ayam di bawah jembatan itu.</p><p><em>Solopos.com</em> menghitung ada sekitar lima karung seukuran karung beras yang semuanya berisi bangkai ayam. Tiap karung berisi 10-15 bangkai. Apabila ditotal jumlahnya bisa mencapai 50-60 bangkai ayam.</p><p>Warga Simo yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir di objek wisata Lembah Gunung Madu (LGM), Wahyu Agung, 37, mengatakan bau <a href="http://viral.solopos.com/read/20180806/486/932297/buang-sampah-di-sungai-boyolali-didoakan-mati" title="Buang Sampah di Sungai Boyolali Didoakan Mati">menyengat</a> seperti bangkai bahkan tercium hingga LGM yang berjarak 400 meter dari jembatan pada Sabtu (15/9/2018).</p><p>Beberapa pengunjung yang datang dari arah Klego mengeluhkan hal serupa. "Tapi baru tahu kemarin-kemarin kalau itu ternyata bangkai ayam," kata dia saat berbincang dengan <em>Solopos.com</em> di tempat kerjanya.</p><p>Pada hari-hari berikutnya bau berangsur-angsur menghilang namun tetap menyengat jika mendekati jembatan. Selain bangkai ayam, jembatan tersebut juga menjadi lokasi pembuangan sampah basah, seperti tampon, pokok bayi, dan kain tidak terpakai.</p><p><em>Solopos.com</em> bahkan menemukan satu karung berisi pembalut wanita haid. Padahal, Wahyu mengatakan tempat itu menjadi salah satu tempat favorit anak-anak muda duduk berpacaran.</p><p>Sementara itu, Kepala Desa Tanjung, Suyadi, mengaku tidak tahu-menahu soal wilayah desanya yang menjadi tempat pembuangan bangkai ayam.</p><p>"Belum ada laporan dari warga kami," kata dia ketika ditemui di Balai Desa.</p><p>Jalan tersebut merupakan jalan lintas kecamatan sehingga dimungkinkan tidak hanya warga lokal yang <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180914/492/939842/penuh-sampah-saluran-irobayan-di-boyolali-perlu-dibersihkan" title="Penuh Sampah, Saluran Irobayan di Boyolali Perlu Dibersihkan">membuang sampah.</a> Suyadi menuturkan beberapa warganya memang bekerja sebagai peternak. "Tapi sekarang tiga kandang sedang kosong," kata dia.</p><p>Kasi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Desa Tanjung, Moh. Setiyatno, mengatakan petugas Kesehatan Hewan (Keswan) Kabupaten Boyolali datang ke kantor desa pada Senin (17/9) lalu untuk menanyakan perihal bangkai tersebut.</p><p>"Kami tidak tahu menahu. Imbauan kepada warga untuk tidak buang sampah sembarangan akan terus kami sampaikan," kata dia.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif