SOLOPOS.COM - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (ketiga dari kiri) dan Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan Dubes Non-Residen untuk Republik Demokratik Timor Leste, Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri (keempat dari kiri) saat meresmikan pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo, Senin (27/11/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Pemerintah meresmikan pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo Technopark, Kecamatan Jebres, Solo, Senin (27/11/2023). Rumah sakit dibangun dengan konsep berkelanjutan.

Pantauan Solopos.com, kegiatan peletakan batu pertama Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia dimulai pukul 14.00 WIB. Hadir dalam acara itu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain itu, tampak hadir Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan Dubes Non-Residen untuk Republik Demokratik Timor Leste, Abdullah Salem Obeid Al Dhaheri.

Kemudian Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Nana Sudjana, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka izin cuti ke Jakarta. Tamu undangan juga terdiri atas sejumlah pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) Kota Solo hingga Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Solo.

Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia terdiri ats 100 tempat tidur. Rumah sakit dibangun di lahan seluas 17.000 meter persegi. Luas bangunan 8.750 meter persegi dengan jumlah tiga lantai.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Azhar Jaya menjelaskan pemerintah UEA akan mendanai seluruh biaya konstruksi pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia.

“Pemerintah RI diminta untuk menyediakan lahan lokasi pembangunan rumah sakit. Operasional dan manajemen rumah sakit nantinya diserahkan kepada pemerintah RI setelah proses pembangunan rumah sakit ini selesai,” kata dia.

Dia menjelaskan desain rumah sakit dikerjakan Areem+ Global Strategies. Pembangunan fasilitas rawat jalan meliputi 10 ruang konsultasi, empat ruang observasi monitoring ,kamar khusus treadmill prosedur jantung, dan prosedur neurologi.

“Rawat inap terdiri atas kamar presidensial sweet satu tempat tidur, terdapat kamar VIP, perawatan umum, dan kamar isolasi,” ungkap dia.

Selanjutnya pembangunan ruang operasi terdiri atas dari tiga kamar operasi di mana satu unitnya dilengkapi dengan Ok hybrid, unit perawatan koroner, pediatrik intensif care unit (PICU), intensive care unit (ICU), dan data service unit (DSU).

Sedangkan ruang instalasi gawat darurat (IGD) terdiri atas sembilan tempat tidur, terdiri atas ruang triase, ruang resusitasi, ruang observasi, ruang tindakan, dan ruang isolasi. Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia  dibangun dengan konsep berkelanjutan.

“Di antaranya untuk sumber energi utama dengan solar sistem panel. Dan memiliki penampungan air hujan dan berkomitmen mengurangi karbon footprint,” ungkapnya.

Azhar menambahkan rumah sakit yang dibangun memiliki area untuk olahraga, antara lain jalur lari, area landscape sebagai healing garden, fitnes, dan public space. Rumah sakit dilengkapi kamar jenazah, dapur, pantry, dan ruang laundry, cafetaria.

Sementara itu, Abdullah mengatakan pembangunan Rumah Sakit Kardiologi Emirates itu merupakan salah satu wujud persahabatan Indonesia dengan UEA. Rumah sakit menawarkan konsep health and wellness.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya