Soloraya
Minggu, 21 Agustus 2022 - 17:45 WIB

Menko PMK 2 Kali Kunjungi Ponpes Ngruki Sukoharjo dalam 5 Hari, Ada Apa?

Tiara Surya Madani  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyerahkan kenang-kenangan kepada Pembina Yayasan Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Taufiq Kusman dalam Muktamar, di ponpes setempat, Minggu (21/8/2022). (Solopos/ Tiara Surya Madani)

Solopos.com, SUKOHARJO — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menghadiri acara muktamar dan reuni akbar setengah abad Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Cemani, Sukoharjo, Minggu (21/8/2022).

Ini merupakan kunjungan kali kedua Muhadjir dalam lima hari terakhir. Sebelumnya pada Rabu (17/8/2022), Muhadjir Effendy juga menghadiri upacara dalam perayaan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di ponpes tersebut.

Advertisement

“Saya memenuhi undangan dari Ponpes Al Mukmin pada upacara HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Saya sangat terharu karena menurut informasi baru kali pertama itu Ponpes Al Mukmin memperingati HUT RI. Saya berharap untuk tahun mendatang juga dilaksanakan,” kata Muhadjir kepada wartawan, Minggu.

Menko PMK menambahkan momentum setengah abad Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, jadi tonggak penting dalam menandai sejarah perjuangan ponpes tersebut untuk kemerdekaan. Seperti diketahui tujuan Ponpes Al Mukmin adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Advertisement

Menko PMK menambahkan momentum setengah abad Ponpes Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, jadi tonggak penting dalam menandai sejarah perjuangan ponpes tersebut untuk kemerdekaan. Seperti diketahui tujuan Ponpes Al Mukmin adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ponpes Al Mukmin telah meluluskan lebih dari 16.000 santri, 28% di antaranya menjadi guru agama, kiai, ustaz, 27% menjadi pengusaha, 7% menjadi ASN, dan 38% melanjutkan studi atau berkeluarga.

Baca Juga: Upacara HUT RI Ponpes Ngruki Sukoharjo, Pertama sejak 50 Tahun Berdiri

Advertisement

Muhadjir menambahkan bangsa Indonesia tidak boleh ada jarak. Indonesia negara majemuk yang mengharuskan ada toleransi dan menghargai perbedaan. Ponpes sebagai lembaga pendidikan agama maka harus menjunjung nilai-nilai keagamaan, religiusitas, keislaman dalam pengabdian terhadap nusa dan bangsa.

“Jika berhasil mengimplementasikan hal itu, cita-cita gagasan dari ajaran Ketuhanan Yang Maha Esa dapat dilaksanakan sebaik-baiknya. Pemahaman sila pertama tidak hanya dimiliki satu paham agama tertentu, tetapi semua agama di Indonesia dengan cara berbeda, interpretasi berbeda, namun berlandaskan tauhid,” lanjut Muhadjir.

Baca Juga: Komandan Upacara HUT RI Ponpes Ngruki Sukoharjo: Momen Perbaikan Citra

Advertisement

Buku Alumni

Ketua Ikatan Alumni Ponpes Islam Al Mukmin (IKAPPIM) Ngruki, Sukoharjo, Anas Kamaludin, mengatakan muktamar dihadiri Menko PMK, perwakilan ponpes Gontor, Dewan Dakwah Indonesia, jajaran pemerintahan, tokoh masyarakat, serta alim ulama.

“Tema muktamar tahun ini adalah Khidmat Pondok Ngruki untuk Negeri. Misi Ponpes Al Mukmin Ngruki adalah lebih bermanfaat untuk umat di bidang pendidikan karena kami bergerak di pondok pesantren yang dasarnya pendidikan,” ujar Anas.

Ia menambahkan acara mutakmar digelar sekali dalam empat tahun. Namun agenda lain juga diselenggarakan antara lain rapat tahunan serta koordinasi rutin tiap bulan secara online maupun offline.

Advertisement

Baca Juga: Momen Abu Bakar Baasyir Ikuti Upacara HUT RI di Ponpes Ngruki Sukoharjo

Anas menerangkan pendirian Ponpes Al Mukmin didasarkan pada kecintaan negeri. Dengan berdirinya ponpes berarti peduli terhadap pendidikan yang baik dan layak, terutama di bidang agama karena penting bagi masyarakat.

“Kami telah membuktikan pondok Al Mukmin Ngruki dari awal berdiri tidak anti NKRI. Justru dengan berdirinya pondok yang melahirkan lebih dari 16.000 alumni dapat berkiprah membangun negeri,” lanjut Anas.

IKAPPIM telah membuat buku alumni yang bertujuan memberikan pandangan yang sebenarnya tentang Ponpes Al Mukmin Ngruki. “Dengan terbitnya buku semoga orang yang membaca tahu posisi Pondok Ngruki untuk negeri seperti apa,” kata Anas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif