SOLOPOS.COM - Menkominfo Budi Arie Setiadi (kedua dari kanan) ditemani Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, saat membuka Rakernas Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Indonesia di Hotel Alila Solo, Selasa (26/9/2023) siang. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO—Kementerian Komunikasi dan Informasi mendapati 128 anggota Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII membocorkan jaringannya untuk memfasilitasi perjudian online.

“Menurut data yang ada, 128 anggota APJII membocorkan jaringan untuk memfasilitasi judi online,” ujar Menkominfo, Budi Arie Setiadi, saat membuka Rakernas APJII di Hotel Alila Solo, Selasa (26/9/2023) siang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Budi Arie mengaku sudah tahu 128 anggota APJII yang membocorkan jaringannya tersebut. Dia pun akan memberikan data itu kepada Ketua APJII. Tapi, dia tidak akan membuka data tersebut ke media, sebagai bukti rasa sayangnya.

“Karena sayang saya kepada kalian, enggak saya buka di media. Kalau saya sebutin PT PT nya nanti kalian tak hanya didenda. Kalian berurusan dengan penegak hukum. Mendingan kesadaran sendiri, Pak sudah kami tutup,” urai dia.

Budi Arie menyebut total anggota APJII tercatat 828 perusahaan. Bila masih ada 128 perusahaan yang membocorkan jaringan, berarti masih cukup banyak. Dia meminta 128 perusahaan menutup jaringannya dari judi online.

Budi Arie menjelaskan Menkominfo kurun 1 Agustus 2023 hingga 23 September 2023 telah memutus akses atau take down 126.000 konten perjudian. Artinya 2.000-3.000 konten judi diputus setiap harinya.

“Ada juga temuan 1.931 rekening terkait perjudian. Ini sudah saya laporkan OJK dan 200 rekening sudah diblokir. OJK sudah ambil langkah tegas memblokir rekening yang disinyalir mengandung konten judi atau perjudian,” kata dia.

Menurut Budi Arie, gampang saja bagi Kemenkominfo untuk mendeteksi rekening bank yang mencurigakan. Biasanya rekening-rekening itu hanya ada pola dana masuk, tidak ada dana keluar, dalam waktu yang panjang.

“Jadi kalau dari Kemenkominfo gampang, begitu ada rekening mencurigakan, isinya masuk terus, sebulan masuk terus, enggak ada keluar, ini mencurigakan. Kalau pedagang ada masuk ada keluar. Tapi ini masuk terus,” urai dia.

Namun, Budi Arie menyatakan tidak akan menyebutkan bank-bank itu. Sebab dia sudah berbicara dengan direktur utama empat bank. Kemenkominfo masih mengutamakan pendekatan komunikasi dan persuasif dalam langkahnya.

“Saya enggak mau sebutin banknya. Karena saya sudah bicara dengan empat dirut bank. Pokoknya kami menjaga, berdasarkan niat baik. Kami coba bina. Kalau tidak bisa dibina ya terpaksa kami istirahatkan di tempat,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya