SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyalami warga Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Sabtu (6/8/2022). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kementerian Pertanian (Kementan) akan memperbaiki dan memfungsikan kembali embung di Dusun Sosogan, Desa Rejosari, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Embung ini tak lagi dipakai sejak jebol pada 2017 silam.

Rencana perbaikan embung di Desa Rejosari ini disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, saat menijau persiapan lahan penanaman kelapa genjah jenis pandan wangi di dusun tersebut, Sabtu (6/8/2022).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ini juga merespons keluhan petani dan warga setempat yang kehilangan sumber pengairan untuk lahan pertanian/perkebunan mereka akibat kerusakan embung tersebut.

“Jebolnya seperti apa? Kalau urusan embung ini sebenarnya urusan Kementerian Pekerjaan Umum, tapi ini mumpung saya di sini dan ada para Dirjen, nanti segera diperbaiki,” ujarnya di depan kelompok tani dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) desa setempat.

Baca Juga: Desa Rejosari di Karanganyar Disiapkan Jadi Sentra Kelapa Genjah

Ia berharap perbaikan embung bisa dilakukan dengan cepat sehingga kebutuhan pengairan warga masyarakat setempat dan sekitarnya bisa tercukupi.

“Ini bukan proyek. Dikerjakan pakai padat karya ya supaya cepat dan memberdayakan masyarakat,” imbuhnya didampingi para Dirjen Kementan; Sekda Karanganyar, Sutarno; Asisten II Sekda Karanganyar, Titis Sri Jawoto: Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Karanganyar, Siti Maesyaroch: serta pejabat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Tengah.

Semetara itu, Kepala Desa Rejosari, Agus Supadiyono, mengatakan embung seluas sekitar 5 hektare tersebut merupakan penampungan air yang sudah tua. Dibangun Kementerian Pekerjaan Umum pada 1973 kemudian jebol 2017 akibat kondisi embung yang sudah tidak memadai.

Baca Juga: Sumur Emas, Sumber Air Minum Warga Karanganyar yang Tak Pernah Kering

“Embung dibangun 1973 dan selesai 1976. Embung ini memang daerah cekungan lahan saja, bukan seperti embung-embung sekarang yang memang digali dan difondasi semua tepiannya. Pada 2017 terjadi hujan besar dan membuat embung itu jebol,” ujarnya.

Saat berfungsi, embung tersebut menjadi sumber pengairan warga setempat, termasuk untuk pengairan perkebunan. Sehingga ketika saat ini embung tidak berfungsi, masyarakat kehilangan harapan dan membiarkan kebun dan ladang mereka menganggur kekeringan.

Ia menambahkan, perbaikan embung harus didahului dengan penggantian lahan karena tanah yang terpakai tersebut milik warga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya