Soloraya
Sabtu, 19 Desember 2020 - 19:45 WIB

Mentan Yasin Limpo Ingin Ada Perkebunan Kelapa di Karanganyar

Candra Mantovani  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, (tengah) bersama Bupati Karanganyar, Juliyatmono, (kanan) mengecek sistem pertanian terpadu di Kragan, Gondangrejo, Sabtu (19/12/2020). (Solopos.com/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Menteri Pertanian atau Mentan Syahrul Yasin Limpo, mengunjungi Desa Kragan, Gondangrejo untuk melihat sistem pertanian terpadu demi memperkuat ketahanan pangan Sabtu (19/12/2020).

Kunjungan sekaligus mendorong masyarakat mengembangkan komoditas lain untuk mendukung rencananya dalam membuat Karanganyar menjadi wilayah pertanian percontohan nasional.

Advertisement

Mentan Yasin Limpo mengunjungi Desa Kragan bersama Bupati Karanganyar, Juliyatmono, dan Anggota Komisi IV DPR RI, Luluk Nur Hamidah, mengecek sistem pertanian terpadu di lahan tanah kas desa seluas 1,5 hektare tersebut.

Dalam kunjungannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo juga menyerahkan berbagai bantuan kepada kelompok tani di desa tersebut seperti 4.375 kg bibit padi IP yang bisa dipanen empat kali setahun, 15 kg bibit jagung, 2.000 batang bibit jeruk siam banjar, 1.000 bibit kelapa, delapan kolam bioflok, rumah hidroponik, pengolahan pupuk senilai Rp200 juta, dan 3.500 ekor itik petelur.

Advertisement

Dalam kunjungannya, Mentan Syahrul Yasin Limpo juga menyerahkan berbagai bantuan kepada kelompok tani di desa tersebut seperti 4.375 kg bibit padi IP yang bisa dipanen empat kali setahun, 15 kg bibit jagung, 2.000 batang bibit jeruk siam banjar, 1.000 bibit kelapa, delapan kolam bioflok, rumah hidroponik, pengolahan pupuk senilai Rp200 juta, dan 3.500 ekor itik petelur.

KTNA Sragen Khawatirkan Ini, Jika Kuota Pupuk Bersubsidi Kurang

Mentan Yasin Limpo dalam kunjungannya mendukung dan mendorong Karanganyar mengembangkan sistem pertanian terpadu yang berisi berbagai komoditas yang dikembangkan dan dibutuhkan oleh masyarakat. Upaya tersebut dapat menopang ketahanan pangan nasional sekaligus memperbaiki sektor ekonomi dengan memanfaatkan hasil dari komoditas lainnya.

Advertisement

Sudah Dibatalkan Bupati, Sekolah di Karanganyar Tetap Persiapkan PTM

Tanaman Kelapa

Mentan Yasin juga menyampaikan memiliki rencana besar menjadikan Karanganyar menjadi wilayah pertanian sebagai percontohan nasional. Salah satunya mendorong masyarakat menanam pohon kelapa di pekarangan rumah masing-masing secara masif di setiap kecamatan atau desa secara bertahap. Rencana tersebut menurutnya akan didukung Kementan hingga ke tahap industrial.

“Contohnya kelapa, kalau secara besar-besaran ditanam di pekarangan masing-masing rumah bisa menjadi komoditas besar. Nanti diolah menjadi nata de coco, briket dari sabut dan batok kelapa, minyak kelapa, dan lainnya. Nanti hasilnya bisa dipasarkan dan menambah perekonomian masyarakat. Kami dukung dari pengembangan sampai ke tahap industrial. Target 2,5 tahun akan ada pabrik minyak kelapa. Hari ini saya langsung minta ke Dirjen merancang MoU. Pekan depan kami usahakan bertemu dengan Pak Bupati untuk merealisasi ini,” beber Mentan Syahrul Yasin.

Advertisement

Ini Dugaan Kuat Penyebab Kecelakaan Maut Mobil Terbakar di Tol Sragen

Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan siap untuk menanggapi tantangan pengembangan sektor pertanian dari Mentan Yasin. Pilot project besar tersebut secara bertahap akan difokuskan ke Desa Kragan yang sudah mendapatkan bantuan bibit (kelapa) dari Kementan. Dia juga menyatakan ketersediaan tenaga ahli yang melatih masyarakat sudah siap dalam merealisasikan program tersebut.

“Kami sudah siap. Kami kan dulu pernah mengadakan pelatihan membuat minyak kelapa. Untuk mengembangkan komoditas kelapa tenaga pelatih sudah ada. Tinggal realisasi saja nanti. Sementara di Kragan dulu, nanti dikembangkan bertahap. Nanti pengembangannya lebih ke industri rumahan karena kan dari masyarakat banyak skala kecil-kecil disatukan,” beber dia. Menanggapi gagasan Mentan Yasin

Advertisement

Selain itu, Juliyatmono, juga mengimbau kepada kelompok tani untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan Kementan sebaik mungkin. Menurutnya, meskipun dalam kondisi pandemi, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang masih terus bisa berkembang.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif