SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto, mengatakan pemerintah akan membangun Huntara (hunian sementara) untuk korban banjir bandang di Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat. Huntara tersebut berupa barak, masing-masing barak untuk 60 keluarga.

“Kebutuhan Huntara disesuaikan dengan jumlah warga yang mengungsi. Mudah-mudahan mereka lebih nyaman saat berada di tenda,” ujar Djoko saat kunjungannya ke Universitas Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (16/10).

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Pembangunan Huntara secepatnya dilakukan dan akan didanai dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Bahan baku akan disiapkan, sedangkan tenaga untuk membangun dari anggota TNI. “Ini sementara sambil dibangun rumah mereka yang permanen,” lanjut Djoko.

Djoko menegaskan penyebab banjir bandang di Wasior Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat bukan disebabkan oleh penebangan hutan secara illegal (illegal logging). Namun karena evolusi morfologi. Kondisi ini yaitu daerah perbukitan yang curam dan sering terjadi gempa. Sehingga tanah tidak stabil dan mudah longsor. Pohon yang longsor terbawa air hujan hingga menghambat arus sungai. “Saat terjadi hujan lebat, yang menghambat itu diterjang lalu terjadi banjir bandang,” katanya.

“Saya diberitahu professor itu (evolusi morfologi-red), saat dicek dari atas oleh
rombongan, ternyata bukan illegal logging,” katanya.

Kayu yang terbawa arus banjir merupakan pohon utuh dari akar sampai daun dan tidak ada bekas potongan gergaji. Kerugian infrastruktur tidak besar karena Wasior bukan merupakan kota besar. “Lebih besar Pengging (desa di Kecamatan Banyudono, Boyolali),” jelasnya.

Ditegaskannya, bupati tidak memberikan izin kepada siapapun untuk menebang sebatang pohon pun di Wasior dan sekitarnya. “Tapi kalau ada satu dua yang nyuri saya tidak lihat,” tambahnya.

Hutan di sekeliling Wasior merupakan hutan konservasi yang berfungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Sehingga tidak diizinkan untuk ditebang.

m86

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya