Soloraya
Kamis, 25 Juli 2013 - 22:14 WIB

MERAPI BERGEMURUH : BPBD Boyolali Wacanakan Pendirian Posko

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendaki Gunung Merapi (JIBI/Solopos/Dok.)

Ilustrasi gunung Merapi (Dok/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali berencana mendirikan posko Merapi, menyusul peningkatan aktivitas kegempaan dan letusan Gunung Merapi, Senin (22/7/2013) lalu. Pendirian posko dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan aktivitas Merapi belakangan ini.

Advertisement

Kepala BPBD Boyolali, Suyitno mengemukakan rencananya, posko didirikan di Dukuh Bangunsari, Desa Klakah, serta Dukuh Kajor, Desa Jrakah. Posko ini nantinya berfungsi untuk memantau situasi Merapi dan berkoordinasi dengan masyarakat. Dengan pendirian posko tersebut, pihaknya berharap informasi dari Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogja dapat didengar valid oleh masyarakat.

“Bukan sekadar kabar isu. Selain itu, informasi tentang Merapi juga bisa diterima cepat oleh masyarakat,” kata Suyitno kepada wartawan, Kamis (25/7/2013).

Di samping mendirikan posko Merapi, Suyitno mengatakan pihaknya juga mulai menginventarisasi titik pengungsian. Selain itu, kebutuhan dasar pengungsi juga mulai dipersiapkan, sehingga jika terjadi bencana, semuanya sudah siap.

Advertisement

“Apel kesiapan Sarpras penanggulangan bencana Merapi juga telah kami persiapkan, maupun membuka kembali simpul-simpul koordinasi dengan instansi terkait serta relawan,” jelasnya.

Disebutkan dia, sarpras yang disiapkan di antaranya tenda pengungsian termasuk tenda peleton, penyuling air bersih, masker, genset, dragbar, dan penunjang lainnya.

“Termasuk juga kami siapkan kendaraan dan mobil,” imbuh Suyitno.

Advertisement

Pihaknya juga mulai mendata ulang personel, yaitu dari SAR Boyolali dengan jumlah personel 50 orang, 36 petugas BPBD, serta sekitar 150 relawan.  Terpisah, Jaring Informasi Lingkar (Jalin) Merapi di wilayah Boyolali menyatakan semakin waspada. Relawan Jalin Merapi, Mujiyanto, mengungkapkan meskipun informasi dari BPPTKG untuk wilayah Boyolali masih aman, relawan terus siaga memantau perkembangan Merapi.

“Meski dianggap masih tenang untuk Boyolali, namun seluruh relawan di tiga kecamatan, yakni Selo, Cepogo, dan Musuk, sudah siaga penuh. Masyarakat  juga selalu  kami himbau  untuk tenang dan waspada,” kata Mujiyanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif