SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, KLATEN — Sumber air empat desa di Kemalang tercemar akibat hujan abu yang terjadi pada Senin (22/7/2013) pagi.

Akibatnya, sekitar 10.000 warga dan 6.500 ekor ternak terancam kekurangan air bersih karena tidak ada hujan deras yang mengguyur keempat desa itu.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Camat Kemalang, Bambang Haryoko, saat dihubungi  Solopos.com, Rabu (24/7/2013), mengungkapkan keempat desa itu yakni Balerante, Sidorejo, Tegalmulyo dan Tlogowatu.  Tiga desa yang letaknya berada paling dekat dengan puncak Gunung Merapi seperti Balerante, Sidorejo dan Tegalmulyo menjadi tempat yang paling paling dominan merasakan dampak hujan abu.

“Ketiga desa itu belum diguyur air hujan sama sekali, hanya gerimis pada Senin  malam, sehingga belum cukup untuk membersihkan abu vulkanis yang menutupi tanaman,” ungkapnya.

Selain itu, mayoritas tempat penampungan air hujan (PAH) milik warga juga belum sempat ditutup saat terjadi hujan abu. Sedangkan, Tlogowatu sudah lumayan diguyur air hujan karena letaknya tidak begitu tinggi. Kekurangan air bersih terjadi akibat warga panik dan lupa menutup PAH saat terjadi hujan abu. Hal itu mengakibatkan PAH yang berisi air bersih tercampur dengan air yang mengandung abu vulkanis. Meski demikian, hingga Rabu, warga masih bisa meminta air bersih pada tetangga yang sempat menutup PAH saat terjadi hujan abu.

“Air untuk konsumsi warga di keempat desa itu masih cukup, namun untuk ternak tidak cukup,” tandasnya.

Untuk mengatasinya, ada sejumlah warga yang membeli air dari pedagang. Pasalnya, jumlah ternak di empat desa itu cukup banyak, yakni 6.500 ekor yang terdiri atas sapi perah, sapi potong dan kambing. Sedangkan jumlah warga dari keempat desa itu ada lebih dari 10.000 orang.

Bantuan Pakan Ternak

Sementara, pada Selasa (23/7), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten telah menggelar rapat koodinasi dengan empat Kepala Desa (Kades) di Kemalang dan sejumlah instansi terkait. Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengungkapkan rapat itu membahas dampak abu vulkanis yang menerpa empat desa itu.

“Kebutuhan yang paling mendesak adalah air bersih dan pakan ternak,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, Rabu. Dia membenarkan ada sekitar 6.500 hewan ternak yang kekurangan air, sedangkan air bersih untuk konsumsi warga memang dinilai masih cukup.

Hingga Rabu siang kemarin, pihaknya sudah mengirimkan dua truk tangki yang mengangkut air bersih di Tlogowatu. Sedangkan, untuk tiga desa lainnya akan dikirimkan air bersih secepatnya. Rencananya, masing-masing desa akan diberikan bantuan air bersih minimal 10 tangki. Meski demikian, pihaknya mengaku akan memberikan bantuan air bersih yang lebih banyak jika warga setempat benar-benar membutuhkan.

Mengenai pakan ternak, pihaknya akan memberikan bantuan makanan berupa 40 ton konsentrat. Bantuan itu setidaknya bisa bertahan selama tujuh hari ke depan. Hingga Rabu siang kemarin, pihaknya masih berusaha mencari konsentrat yang akan dikirim ke keempat desa di Kemalang. “Setidaknya, bantuan yang kami berikan bisa mengurangi beban warga yang terkena musibah,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya