Soloraya
Minggu, 12 Maret 2023 - 11:56 WIB

Merapi Erupsi & Muntahkan Awan Panas, Bupati: Klaten Aman, Tidak Ada Hujan Abu

Taufiq Sidik Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Awan panas guguran Gunung Merapi terlihat dari wilayah Desa Gatak, Kecamatan Ngawen, Klaten, Minggu (12/3/2023) pagi. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Bupati dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Klaten memastikan tak ada hujan abu di wilayah Kabupaten Bersinar meski terjadi beberapa kali erupsi Gunung Merapi sejak Sabtu (11/3/2023) hingga Minggu (12/3/2023) pagi.

Aktivitas warga di kawasan rawan bencana (KRB) III Klaten masih normal. Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan hingga kini wilayah lereng Merapi Klaten masih aman dan terkendali meski ada beberapa kali terjadi awan panas guguran.

Advertisement

“Untuk kondisi sejak kemarin sampai pagi ini, alhamdulillah wilayah Klaten masih mandali [aman terkendali]. Walau sampai saat ini gugurannya mengarah ke Magelang, tetapi kami minta warga tidak boleh lengah, waspada karena level aktivitas Merapi masih siaga,” kata Mulyani saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Minggu (12/3/2023).

Mulyani menambahkan masyarakat di KRB risiko tinggi diminta selalu antisipasi dan waspada. Jika situasinya membahayakan, mereka harus segera mengungsi ke tempat yang sudah disiapkan.

Advertisement

Mulyani menambahkan masyarakat di KRB risiko tinggi diminta selalu antisipasi dan waspada. Jika situasinya membahayakan, mereka harus segera mengungsi ke tempat yang sudah disiapkan.

Mulyani berharap tak ada erupsi yang lebih besar lagi. Selain tidak ada hujan abu, dia menjelaskan hingga kini tidak ada pengungsian setelah erupsi Merapi di Klaten sejak Sabtu (11/3/2023) hingga Minggu pagi.

“Sampai hari ini belum ada dampak hujan abu. Karena hujan abu itu juga tergantung arah angin. Soal pengungsian, sampai saat ini tidak ada.”

Advertisement

“Sampai hari ini belum ada dampak hujan abu. Karena hujan abu itu juga tergantung arah angin. Soal pengungsian, sampai saat ini tidak ada,” kata Nur saat ditemui wartawan di Pemkab Klaten, Minggu (12/3/2023).

Persiapan Tempat Pengungsian Lereng Merapi

Nur menjelaskan ada tiga desa di lereng Gunung Merapi wilayah Klaten yang berjarak paling dekat dengan puncak Merapi. Ketiga desa itu yakni Balerante, Sidorejo, dan Tegalmulyo. Ketiganya masuk wilayah Kecamatan Kemalang.

Masing-masing tiga desa itu terdapat tiga dukuh atau total ada sembilan dukuh di kawasan rawan bencana (KRB) III erupsi. Di kampung yang berada pada KRB III, ada yang berjarak kurang dari 5 km dari puncak Merapi.

Advertisement

Namun, aktivitas warga sampai saat ini masih seperti biasa. Hal itu karena arah bahaya erupsi hingga cenderung ke barat daya, hujan abu mengarah ke barat daya, sementara wilayah Klaten berada di tenggara Merapi.

Meski masih tenang dan beraktivitas seperti biasa, warga tetap menjaga kewaspadaan mereka dengan terus mengikuti perkembangan aktivitas Merapi yang disampaikan BPPTKG.

Nur menjelaskan logistik untuk antisipasi hujan abu juga sudah disiapkan di ketiga desa lereng Gunung Merapi. Jumlah total logistik masker di ketiga desa itu lebih dari 8.000 masker.

Advertisement

Selain itu, tempat evakuasi sementara (TES) juga sudah disiapkan jika sewaktu-waktu warga harus mengungsi. TES berada di masing-masing desa menempati kantor desa hingga gelanggang olahraga di desa.

Selain itu, tempat evakuasi akhir (TEA) sudah disiapkan di tiga selter pengungsian masing-masing di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, kemudian Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, dan Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko.

Persiapan TES serta TEA itu sudah dilakukan sejak level aktivitas Merapi naik dari waspada ke siaga pada 5 November 2020.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif