Solopos.com, KARANGANYAR — Ribuan pelayat melepas kepergian Wakil Ketua DPRD Karanganyar, Rohadi Widodo, ke tempat peristirahatan terakhirnya pada Selasa (24/1/2023).
Pelayat memenuhi rumah politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu di Desa Puntukrejo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar. Pelayat berdatangan ke rumah duka itu sejak pagi hari.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Berdasarkan pantauan Solopos.com, pelayat memenuhi rumah duka hingga meluber ke jalan raya Karangpandan-Ngargoyoso tepatnya di Desa Puntukrejo. Mereka dengan sabar mengikuti prosesi pemakaman.
Di antara para pelayat itu ada Bupati Karanganyar Juliyatmono, Ketua DPRD Bagus Selo bersama pimpinan anggota DPRD lainnya. Ada juga Jajaran Forkopimda, pejabat hingga kader PKS berbaur bersama memanjatkan doa untuk almarhum.
Kepergian Rohadi meninggalkan duka mendalam bagi para kerabat dan kolega. Mereka merasa kehilangan sosok politikus yang ramah, rendah hati, taat beribah hingga energik tersebut. Bupati Juliyatmono mengaku kaget dengan kabar meninggalnya mantan Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar periode 2013-2018 ini.
Yuli sapaan karibnya, mengenal almarhum sebagai sosok proaktif dan energik. “Kesan yang melekat bagi saya itu, Pak Rohadi orang yang baik. Sangat kehilangan putra terbaik Karanganyar,” kata dia.
Yuli mengenal almarhum sejak menjadi anak didiknya di SMA Muhammadiyah Karanganyar. Almarhum sudah menonjol sejak itu. Almarhum aktif di organisasi kesiswaan (OSIS) dan menonjol dalam bidang keagamaan. Ini yang membentuk karakternya hingga menjadi politikus senior yang dihormati banyak orang.
“Saya ketemu lagi saat beliau menjadi anggota DPRD tahun 2004. Lalu sama-sama menjadi wakil Ketua DPRD. Dan maju di pilkada 2013-2018. Beliau menjadi wakil bupati,” kata dia.
Yuli terakhir bertemu dengan almarhum saat ngunduh mantu putra tunggalnya tanggal 7 Januari 2023 lalu. Yuli sangat terkesan dengan almarhum yang menyempatkan diri hadir dan mendoakan putranya.
“Saya kehilangan betul. Beliau dengan saya itu dekat sekali. Ada yang menyebut kami tidak rukun itu salah besar. Saya dengan beliau sudah seperti keluarga sendiri,” katanya.
Ketua DPRD Karanganyar, Bagus Selo, juga terkejut mendengar kabar kepergian Rohadi. Selama ini almarhum dikenal sangat energik dan sehat. Almarhum rajin berolahraga. Sakit pun jarang. Terakhir almarhum hanya sakit karena cidera saat bermain sepak bola di lapangan Jati.
“Waktu itu sakit dan dioperasi. Lalu sudah sembuh dan melakukan kegiatan Kedewanan. Tapi sebulan terakhir sakit dan kabar dari teman-teman sakit leukimia,” katanya.
Bagus mengatakan keluarga besar DPRD Karanganyar sangat kehilangan almarhum. Di matanya, Rohadi orang baik yang sudah seperti keluarga. Tidak pernah sekalipun dia dan almarhum berseberangan. Almarhum sangat menghormati dan menghargai pendapat orang lain.
Aktivis Kampus
Anggota Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS Jawa Tengah, Anwar Abdul Gani, mengatakan rekam jejak almarhum terjun ke dunia politik dimulai sejak masa reformasi 1998. Almarhum juga menjadi aktivis di kampus UNS.
“Pak Rohadi seorang yang aktif dan dinamis. Sejak di kampus sudah aktif di organisasi dan berwirausaha,” katanya.
Hingga masa reformasi, almarhum berkesempatan terjun ke dunia politik. Suami dari Hadiasri Widiyasari ini menjadi anggota DPRD Kabupaten Karanganyar 2004 – 2009. Kemudian periode berikutnya menjadi Wakil Bupati berpasangan dengan Juliyatmono.
Seusai menjadi Wabup, ayah empat anak ini masih aktif di politik dan kembali menjadi anggota legislatif. Rohadi menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD hingga kini.
Selain di politik, almarhum juga aktif di kegiatan sosial kemasyarakatan. Dia mengatakan almarhum dikenal sebagai ustadz yang memasyarakat. “Tidak segan untuk sekedar memberikan ular-ular pengantin warganya. Hingga ajal menjemputnya,” tuturnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
