Soloraya
Minggu, 7 Mei 2023 - 12:04 WIB

Meriah! 1.444 Ketupat Dibagikan saat Grebeg Syawal Solo Safari

Nova Malinda  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana Grebeg Syawal di Solo Safari, Minggu (7/5/2023). Dua buah gunungan berisi 1.444 ketupat diarak sebelum diperebutkan pengunjung. (Solopos.com/Nova Malinda).

Solopos.com, SOLO —Grebeg Syawal di Solo Safari digelar pada Minggu (7/5/2023). Acara pukul 09.00 WIB sampai pukul 10.30 WIB tersebut ditutup dengan rebutan gunungan ketupat oleh para pengunjung.

Dua gunungan ketupat berjumlah 1.444 buah langsung ludes direbutkan para pengunjung Solo Safari. Rebutan ketupat pertama dilakukan di panggung animal show. Lalu, rebut ketupat selanjutnya dilakukan di halaman lobby depan Solo Safari.

Advertisement

“Tujuan acara ini pastinya untuk melestarikan budaya turun temurun dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat,” ujar General Manager Solo Safari, Shinta Aditya selepas acara di Solo Safari, Minggu (7/5/2023).

Jumlah ketupat yang dibagikan sengaja disesuaikan dengan tahun hijriah, yakni 1.444 Hijriah. Acara Grebeg Syawal di Solo Safari diawali dengan kirab dua gunungan ketupat. Diiringi prajurit keaton, sosok Joko Tingkir dan gunungan ketupat dikirab dari pintu masuk Solo Safari sampai ke panggung animal show.

Advertisement

Jumlah ketupat yang dibagikan sengaja disesuaikan dengan tahun hijriah, yakni 1.444 Hijriah. Acara Grebeg Syawal di Solo Safari diawali dengan kirab dua gunungan ketupat. Diiringi prajurit keaton, sosok Joko Tingkir dan gunungan ketupat dikirab dari pintu masuk Solo Safari sampai ke panggung animal show.

Adapun aroma dupa yang semerbak di panggung animal show membuat sakral acara Grebeg Syawal. Tak heran, karena acara ini menjadi salah satu acara adat Keraton Solo yang rutin digelar saat syawal. Dalam acara ini, terlihat pula K.G.P.H. Dipokusumo sebagai perwakilan dari Keraton Solo.

Tradisi ini sudah digelar secara turun temurun sejak pemerintahan Paku Buwono X. Setiap tahunnya, Solo Safari yang dulunya Taman Satwa Taru Jurug selalu mengadakan tradisi syawalan sebagai bentuk nguri-uri budaya.

Advertisement

Salah satu pengunjung, Ambar, turut menyaksikan prosesi berebut ketupat di panggung animal show. Warga asal Ambarawa Semarang itu mendapat sejumlah ketupat bersama rombongannya.

“Seneng banget bisa ikut ini, baru perdana ke sini, ada acara seperti ini, tadinya saya bersama rombongan tidak tahu,” jelas dia.

Ambar sengaja berwisata ke Solo Safari bersama ibu-ibu dawis di Ambarawa. Mereka datang sejak pukul 08.30 WIB dan mengikuti serangkaian kegiatan Grebeg Syawal dari kirab hingga rebutan gunungan ketupat.

Advertisement

“Ini dapat beberapa ketupat, bisa dimakan nanti pas diperjalanan selanjutnya,” papar dia.

Adapun pengunjung lainnya yang ikut berebut ketupat, Mujib datang bersama rombongan dari Bandungan Semarang. Berangkat dari rumah sekitar 07.30 WIB, Mujib dan rombongan ikut berebut ketupat di depan panggung animal show.

“Saya dapat enam ketupat ini, memang sudah tahu ada acara ini jadi ke sini,” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, acara seperti ini terbilang bagus untuk melestarikan budaya di lingkungan tempat wisata. Setelah dari Solo Safari, Mujib bersama rombongannya sekitar 100 orang akan melanjutkan perjalanan ziarah ke makam.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif