Soloraya
Selasa, 23 Juni 2020 - 17:30 WIB

Meriah, Drumben dan Tarian Sambut Kepulangan Pasien Positif Covid-19 di Banyudono Boyolali

Bayu Jatmiko Adi  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasien positif Covid-19 di Banyudono, Boyolali, yang dinyatakan sembuh, disambut dengan drumben oleh warga saat pulang dari rumah sakit, Senin (22/6/2020). (Istimewa)

Solopos.com, BOYOLALI -- Pasien positif Covid-19 asal Banyudono, Boyolali, yang dinyatakan sembuh mendapat sambutan meriah dari warga sekitar tempat tinggalnya, Senin (22/6/2020).

Saat diantar pulang, pasien tersebut disambut iringan drumben. Pasien dimaksud berinisial SM, 73, dan tercatat sebagai kasus 031. SM terkonfirmasi positif Covid-19 pada 2 Juni 2020 dan sembuh pada 20 Juni 2020.

Advertisement

Pada Senin, SM diantar pulang oleh tim medis dan petugas Dinas Kesehatan Boyolali. Setelah tiba di daerah tempat tinggalnya, pasien asal Cangkringan itu disambut musik drumben dan tarian.

Kades Positif Covid-19, Kantor Desa Bekonang Sukoharjo Sementara Dikosongkan

Advertisement

Kades Positif Covid-19, Kantor Desa Bekonang Sukoharjo Sementara Dikosongkan

Ketua RT 007 Dukuh Cabean, Desa Cangkringan, Banyudono, Boyolali, Joko Susanto, mengatakan penyambutan itu sebagai dukungan moral bagi warga positif Covid-19 yang sembuh.

"Idenya dari warga yang antusias menunggu kedatangan warga kami yang sudah sehat dari rumah sakit di Boyolali," kata Joko Susanto dalam rilis yang diterima Solopos.com, Selasa (23/6/2020).

Advertisement

Sudah Lansia, Penabrak Mesin SPBU Bhayangkara Solo Terancam Dipenjara 5 Tahun

Dia terkonfirmasi positif Covid-19 pada 7 Juni 2020 dan sembuh pada 22 Juni 2020. Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina, mengatakan SM sebelumnya dirawat di RSUD Pandan Arang, Boyolali.

Kedisiplinan Pasien

Sedangkan YP, pasien positif Covid-19 yang juga dari Banyudono dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 atau RSDC Boyolali. Menurutnya, kedisiplinan pasien saat menjalani perawatan serta dukungan warga sangat membantu proses penyembuhan.

Advertisement

"Dengan semangat dan dukungan seluruh masyarakat Banyudono, keduanya bisa sembuh. Warga menerapkan program Jogo Tonggo, karantina mandiri, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan," terang Ratri dalam rilis tersebut.

Bejat! Guru Olahraga di SMP Karanganyar Cabuli Murid hingga Hamil

Dokter penanggung jawab RSDC Boyolali, Nugroho, juga menyampaikan dalam proses penyembuhan pasien, yang terpenting adalah rasa nyaman dan menyenangkan untuk pasien.

Advertisement

Dengan begitu, para pasien merasa berada di rumah sendiri. "Kami dari awal sudah memotivasi pasien agar merasa nyaman dan senang, itu sangat membantu sekali secara psikologis selain dari terapi kami," terang Nugroho.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif