SOLOPOS.COM - Kesenian kethek ogleng turut mengikuti dan memeriahkan Kirab Pemilu dan Deklarasi Pemilu Sebagai Sarana Integrasi Bangsa di Halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri, Senin (30/10/2023). (Solopos.com/muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Iring-iringan Kirab Pemilu 2024 yang diikuti ribuan peserta menyedot perhatian banyak warga Wonogiri, Senin (30/10/2023). Mereka antusias menyaksikan pawai dari pinggir jalan sembari mengabadikan momen langka itu menggunakan kamera gawai. 

Arbainah, warga Kecamatan Giripurwo, Wonogiri, sengaja menyempatkan waktu datang menyaksikan Kirab Pemilu 2024 itu di Alun-Alun Giri Krida Bakti Wonogiri. Ia berniat menyaksikan pawai Pemilu yang menurutnya baru kali ini ia saksikan di Wonogiri. Di sisi lain, dia dan anaknya juga ingin melihat atraksi budaya yang ditampilkan dalam dalam kirab tersebut yaitu tarian tradisional kethek ogleng dan Reog Ponorogo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sembari menunggu iring-ringan yang memanjang, Arbainah mengamati satu per satu bendera parpol peserta Pemilu 2024 yang terpasang di mobil bak terbuka. Mobil itu menjadi semacam cucuk lampau dalam iring-iringan kirab Pemilu 2024 itu. Gambar pada bendera-bendera itu tidak begitu jelas terlihat oleh dia karena tidak berkibar. 

Perempuan itu kemudian mengalihkan perhatian pada gambar lambang parpol yang dibawa para peserta kirab. Di sela-sela itu, petugas dari KPU membagikan selebaran yang berisi informasi antara lain parpol peserta Pemilu 2024 dan jadwal pelaksanaan Pemilu 2024.

“Baru tahu parpol peserta Pemilu itu ada 24. Eh bukan ding, yang bener ada 18 parpol peserta Pemilu 2024. Ini nomor 24 itu hanya nomor parpol ya, bukan jumlah parpolnya,” kata Arbainah sembari menunjukkan selebaran itu kepada Solopos.com.

Menurut Arbainah pawai kirab Pemilu 2024 seperti pada Siang itu penting. Kegiatan itu dinilai cukup memberikan informasi soal Pemilu 2024. Termasuk salah satunya parpol peserta Pemilu 2024. 

“Jujur saja, kalau parpol yang baru-baru saya belum tahu. Acara begini ini penting untuk orang seperti saya yang belum tahu parpol peserta Pemilu. Kalau jadwal pelaksanaan Pemilu memang sudah tahu, tetapi kalau parpolnya belum. Baru tahu ini,” ujar dia.

Kirab pemilu 2024 di Wonogiri dilaksanakan setelah pataka, kotak suara warna hitam, dan tiang bendera Merah-Putih serta tiang bendera 18 parpol peserta Pemilu 2024 diserahkan dari KPU Kabupaten Magetan, Jawa Timur kepada KPU Kabupaten Wonogiri di halaman Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri. Penyerahan tiang bendera dan pataka itu dilakukan pasukan pengibar bendera (Paskibra) 

Kirab itu dimulai dari Pendapa Rumah Dinas Bupati Wonogiri—Pasar Wonogiri—Perempatan Ponten—Kantor KPU Wonogiri. Peserta kirab mulai dari Panitia Pemilihan Kecamatan, Pengawas Kecamatan, hingga Panitia Pemungutan Suara. Masing-masing dari mereka mengikuti kirab dengan busana atau kostum yang berbeda sesuai kelompok. Ada yang menggunakan kain lurik, kaus olahraga, dan kaus bertuliskan ajakan mencoblos pada Pemilu 2024.

Dalam iring-iringan kirab itu juga disertakan grup drum band Gita Nada Kusuma dari SMKN 2 Wonogiri, pasukan penari kethek ogleng, dan seniman reog Ponorogo. Mereka inilah menyedot perhatian banyak warga untuk menyaksikan kirab yang dilaksanakan pada Senin siang saat suhu mencapai 36 derajat Celcius.

Kegiatan Kirab ini merupakan agenda nasional yang diselenggarakan KPU Republik Indonesia. Kirab dilaksanakan mulai Sabang—Merauke dibagi tujuh jalur. Masing-masing jalur membawa antara lain pataka KPU, kotak suara hitam, dan 18 bendera parpol peserta Pemilu 2024. Wonogiri masuk dalam kirab Pemilu 2024 jalur VI. 

Ketua Bawaslu Jawa Timur, Khoirul Anam, mengatakan Jawa Timur menerima empat jalur  kirab Pemilu 2024, salah satunya jalur VI yang dimulai dari Kupang, Nusa Tenggara Barat. Jalur  itu merupakan kirab pamungkas sekaligus terpanjang di Jawa Timur karena melewati sejumlah kabupaten/kota dari ujung Timur sampai Barat di provinsi itu. Jalur itu masuk ke Jawa Timur dari Bali melalui KPU Banyuwangi dan berakhir di KPU Magetan. Dari Magetan kemudian diserahkan kepada Wonogiri. 

Anggota Bawaslu Jawa Tengah, Bismar Perianto, menyampaikan kirab Pemilu 2024 di Wonogiri diselenggarakan dengan cara indah sekaligus meriah. Dia berharap pelaksanaan Pemilu 2024 di Wonogiri kelak juga bisa Indah dan meriah seperti kirab tersebut.

Pada kesempatan itu, kegiatan kirab Pemilu 2024 tidak dihadiri komisioner KPU Wonogiri karena masih dalam kondisi demisioner. Adapun komisioner KPU Wonogiri terpilih baru dilantik pada Senin sore di Jakarta.

“Kirab ini tujuan utamanya untuk mensosialisasikan Pemilu 2024 kepada warga. Memberikan informasi soal parpol peserta Pemilu. Ini kan penting bagi masyarakat untuk menjatuhkan kepada siapa suaranya,” ujar dia.

Kasubbag Teknis Penyelenggaraan Pemilu, Partisipasi, dan Humas KPU Wonogiri, Nursahid Agung Wijaya, menambahkan kirab Pemilu 2024 di Wonogiri sengaja menyertakan atraksi budaya tradisional lokal agar menarik perhatian warga. Kirab akan dilaksanakan selama lima hari di Wonogiri berpindah dari satu kecamatan ke Kecamatan lain.

Setelah itu akan diestafetkan ke Kabupaten Purworejo sebelum akhirnya langsung dibawa ke Jakarta. “Pada prinsipnya ini sebagai upaya sosialisasi KPU untuk meningkatkan jumlah partisipasi Pemilu 2024,” kata Sahid. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya