SOLOPOS.COM - Kemeriahan kirab 1.000 tumpeng untuk memperingati 100 tahun usia Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, di desa setempat, Rabu (9/8/2023). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Riuh kemeriahan terlihat saat ribuan warga berkumpul di Lapangan Dukuh Senet, Desa/Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali, untuk mengikuti kirab pada Rabu (9/8/2023) pagi.

Ribuan warga Desa Selo menggelar kirab 1.000 tumpeng untuk menandai peringatan 100 tahun atau satu abad usia Desa Selo sekaligus menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Selain kirab 1.000 tumpeng, dilaksanakan pula temu tirta dari tujuh mata air di Selo. Sekitar pukul 08.00 WIB, ribuan orang dari anak muda hingga orang tua Desa Selo mulai berdatangan ke lapangan Dukuh Senet.

Mereka datang sambil membawa tumpeng, ogoh-ogoh, patung sapi, serta berpakaian ala petani dan kostum-kostum lain. Acara kirab 1.000 tumpeng di Desa Selo, Boyolali, itu dimulai dengan apel sekitar pukul 08.50 WIB.

Selanjutnya kirab mulai bergerak sekitar pukul 09.10 WIB. Warga melaksanakan kirab berjalan kaki sepanjang kurang lebih satu kilometer.

Rombongan kirab diawali dengan iring-iringan 1.000 tumpeng oleh warga Desa Selo. Tumpeng yang dibawa pun beraneka ukuran dan isian. Ada yang berukuran kecil sehingga cukup dibawa satu orang, ada pula yang cukup besar dan harus ditandu beberapa orang.

Isiannya ada yang berupa hasil sayur, ada juga nasi, nasi jagung, ayam ingkung, dan lauk pauk lainnya. Kemudian, barisan kirab diikuti kesenian mulai dari marching band, rodat, ogoh-ogoh, patung sapi, naga, dan lain sebagainya.

Sesampainya di Lodjie Soko Giri, tumpeng dikumpulkan jadi satu. Lalu, tujuh mata air yang ada di Selo juga dijadikan satu. Acara dilanjutkan dengan warga berdoa bersama sebelumnya akhirnya makan tumpeng bersama-sama.

Kades Selo, Andi Sutarno, saat ditemui Solopos.com di sela-sela acara, menjelaskan kirab 1.000 tumpeng menggambarkan rasa syukur dari 1.008 keluarga di Desa Selo, Boyolali. Andi menjelaskan kirab 1.000 tumpeng baru kali pertama digelar.

Tujuh Mata Air

Makna dan tujuannya untuk menyatukan warga agar kebersamaan dan jiwa persatuan semakin kuat. Andi berharap dengan kegiatan ini, kebersamaan warga Desa Selo benar-benar terwujud serta semakin sejahtera dan membangun generasi kreatif.

“Yang wajib dari tumpeng ini adalah hasil sayur. Sebagai wujud rasa syukur masyarakat Selo sekaligus menggambarkan penghidupan masyarakat Selo sebagai petani,” kata dia.

Lebih lanjut, Andi mengatakan temu tujuh tirta juga baru pertama dilaksanakan pada tahun ini. Tujuh tirta tersebut berasal dari tujuh tuk atau mata air di Selo.

Andi menceritakan pada 2022 lalu, masyarakat mencari sumber mata air baru dan ditemukan enam tuk. Sebelumnya baru ada satu tuk, yaitu tuk babon.

Salah satu sesepuh Desa Selo, Suyitno, menyampaikan disatukannya tujuh mata air di Desa Selo memiliki maksud disatukannya sumber penghidupan warga.

Ketujuh sumber mata air itu yakni Tuk Babon di Dusun Selo Wangan, Tuk Punting di Selo Punting, Tuk Domble di Dukuh Gebyok, Tuk Tirto Brojo di Senet. Selanjutnya Tuk Jagang di Sepandan Kulon, Tuk Maskumambang di Sepandan Wetan, dan Tuk Sumber di Sepandan Lor.

“Temu tujuh tirta ini akan dilaksanakan tiap tahun mulai tahun ini berbarengan dengan 1.000 tumpeng. Yang pertama itu, Tuk Babon, lebih dari satu abad [usianya],” kata dia.

Lebih lanjut, Suyitno menyampaikan di tuk tertua Desa Selo diadakan ritual rutin tiap tanggal 14 Safar dengan tujuan berdoa dan berterima kasih atas air yang diberikan kepada masyarakat Desa Selo.

Camat Selo, Cahyo Wiratno, mengapresiasi adanya kirab budaya dan karnaval yang digelar warga Desa Selo. Ia berharap adanya kirab 1.000 tumpeng dapat menambah kekompakan masyarakat dan menjadikan Selo destinasi wisata unggulan di Boyolali.

“Ke depan tentunya ini bisa meningkatkan wisatawan. Kedua, ini bisa menjadi satu destinasi wisata di Kecamatan Selo,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya