SOLOPOS.COM - Pria berkostum Spiderman padusan di Kali Guyangan Pengging Boyolali, Jumat (1/4/2022). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Puluhan anak-anak bersorak-sorai ketika sosok berkostum Spiderman tiba di aliran Kali Guyangan, kawasan Pengging, Banyudono, Boyolali, pada Jumat (1/4/2022) sore. Spiderman datang membawa spanduk bertuliskan “Ayo Padusan Tetap Jaga Prokes”.

Tak lama kemudian, Spiderman masuk ke kali dan berinteraksi menyosialisasikan penggunaan masker setelah selesai padusan kepada anak-anak di Kali Guyangan Pengging. Setelah itu, ia memberikan balon, snack, dan juga masker bagi anak-anak yang padusan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Sosok di balik kostum Spiderman tersebut adalah Agus Widanarko, seorang penyuluh antinarkoba dan pendongeng asal Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia mengaku memilih padusan di Kali Guyangan untuk bertemu dengan anak-anak dan menyampaikan pesan boleh padusan tapi tetap mentaati protokol kesehatan (prokes).

Baca juga: Lokasi Padusan di Boyolali Jadi Sasaran Tes Swab Acak

“Di Sukoharjo tidak ada umbul, jadi padusan di sini. Selain itu, kami sudah survei, di sini banyak anak-anak dan airnya jernih,” kata dia yang datang bersama sang istri yang juga berkostum superhero, Vivit Sari, saat ditemui wartawan seusai beraksi.

Lelaki 42 tahun tersebut berharap anak-anak dapat menikmati padusan walau di tengah pandemi. “Saya harap semoga ini padusan terakhir di masa pandemi. Ini kasus sudah mulai berkurang tajam. Namun, tetap kami tidak bisa menyepelekan itu, harus tetap prokes. Semoga tahun depan, Ramadan sudah terasa seperti sebelum pandemi,” ujar lelaki yang akrab dipanggil Danar tersebut.

Masih di kawasan Pengging, Banyudono, Boyolali, ratusan orang juga memadati Umbul Ngabean dan Temanten di dalam Umbul Tirtomarto Pengging pada Jumat sore. Pengunjung datang dari dalam dan luar daerah Boyolali. Salah satunya adalah Neli Fitriyani, 24, asal Pemalang, Jawa Tengah. Ia mengaku datang serombongan keluarga berjumlah enam orang.

Baca juga: Masjid Cipto Mulyo Pengging, Masjid Tertua di Boyolali Peninggalan PB X

Neli mengaku memilih padusan di Umbul Tirtomarto Pengging karena kesegaran airnya yang terkenal. “Bapak saya yang merekomendasikan umbul ini. Kan saya cari yang tidak berkaporit. Di sini segar sekali, luas pula. Adem juga di sini, kalau di Pemalang kan adanya pemandian air panas,” ungkapnya.

Air Segar dan Jernih

Sementara itu, Adimas, 17, asal Nogosari, Boyolali, juga mengaku baru kali pertama mendatangi Umbul Tirtomarto Pengging pada acara padusan. Ia terkesan dengan kesegaran dan kejernihan air di umbul tersebut. Ia mengaku datang bersama delapan temannya dari Nogosari.

“Asyik banget tempatnya, segar juga airnya. Tidak ada kaporit, jadi favorit untuk padusan ke depan,” kata dia.

Pengelola Umbul Tirtomarto Pengging, Wardoyo, mengungkapkan kegembiraan padusan dapat digelar kembali tidak seperti pada 2021. Namun, pengunjung yang datang diminta untuk men-scan PeduliLindungi dan juga dicek suhu tubuhnya.

Baca juga: Duh Mak, Harga Tepung hingga Telur di Boyolali Melejit Jelang Ramadan

“Rasanya senang, tapi tetap waswas karena masih dalam situasi pandemi. Kemarin di sini ada juga tes swab massal, tapi semuanya negatif. Ini baru ramai sore ini, kemarin sampai siang tadi masih seperti biasa,” ungkapnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya.

Walau sudah ramai, Wardoyo tetap menginginkan keadaan dapat normal seperti sedia kala. Ia menceritakan, padusan sebelum pandemi sangat ramai. Banyak hiburan dan juga kirab budaya yang diadakan di daerah Pengging.

“Dulu H-2 Ramadan ada kirab budaya Mas dan Mbak Boyolali. Tapi tahun ini tidak ada. Kemudian dulu ada panggung hiburan, ramai juga para penjual di dalam sini. Sampai motor dan mobil saya minta diparkirkan di luar,” jelas lelaki 62 tahun tersebut.

Baca juga: Seru, Murid TK di Boyolali Antusias Ikuti Lomba Mewarnai dan Tahfiz

Ia memprediksi puncak padusan di umbul yang ia kelola pada Jumat. Hal tersebut dikarenakan sudah ada orang memulai puasa pada Sabtu (2/4/2022).

“Tapi besok Sabtu tetap buka. Harga tiket masuk untuk padusan Rp6.000 per orang. Itu harga untuk padusan Jumat dan Sabtu. Hari biasa begitu Rp3.500, kemudian Minggu Rp5.500,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya