Soloraya
Jumat, 1 April 2022 - 18:59 WIB

Meriah. Warga Gondosuli Tawangmangu Sambut Ramadan dengan Long Bumbung

Akhmad Ludiyanto  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga Desa Gomdosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar menyalakan long bumbung menyambut Bulan Suci Ramadan, Jumat (1/4/2022) di lapangan setempat. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR – Puluhan warga Desa Gomdosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, menyambut Bulan Suci Ramadan dengan menyalakan long bumbung (meriam bambu), Jumat (1/4/2022). Kegiatan yang digelar di lapangan desa setempat ini dikemas dalam Festival Long Bumbung Nasional yang diselenggarakan pengurus Masjid Al Furqon, Gondosuli.

Suasana di lapangan yang jauh dari perkampungan warga ini pun sangat meriah. Suara dentuman dari bambu-bambu besar itu menggelegar berkali-kali.

Advertisement

Para pemain yang sebagian besar berusia remaja itu berulang kali menyalakan long bumbung yang berbahan bakar karbit tersebut. Tak jarang pula meriam mereka gagal mengeluarkan suara. Ratusan warga yang menonton di tepi lapangan kerap dibuat kaget dengan suara dentuman ketika mereka lengah.

Baca Juga: Serunya Lomba Bakiak Festival Olahraga Tradisional di Karanganyar

Salah satu peserta, Arif Anwar, 15, mengatakan baru kali ini main meriam bambu. Menurutnya, permainan ini sangat menyenangkan. “Saya baru kali ini main long bumbung. Saya belajar dari YouTube. Ternyata asik banget walaupun tidak semua sulutannya berhasil meletus,” ujarnya diiyakan temannya, Galih.

Advertisement

Ketua panitia festival, Cak Toro, mengatakan kegiatan tersebut diadakan untuk menyambut Bulan Puasa. Long bumbung merupakan permainan tradisional yang biasa dimainkan anak-anak di bulan Ramadan.

“Dulu di Bulan Puasa anak-anak main long bumbung. Tapi seiring perkembangan zaman, permainan ini hilang sejak beberapa tahun terakhir. Nah kali ini kami ingin memghidupkan kembali long bumbung itu menjelang Bulan Puasa. Dengan kata lain, long bumbung adalah penanda bulan Ramadan,” ujarnya.

Baca Juga: Lupakan Gadget, Anak-Anak di Boyolali Ramaikan Dolanan Tradisional

Advertisement

Tujuan lainnya adalah meningkatkan semangat warga dalam menjalankan ibadah puasa, serta meningkatkan semangat warga untuk ramai-ramai ke masjid.

Ia menambahkan, festival ini diikuti 50 peserta dari jemaah masjid-masjid yang ada di Gondosuli. Festival ini berlangsung selepas waktu salat Asar dan berakhir menjelang waktu Salat Magrib.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif