Soloraya
Senin, 17 Februari 2020 - 13:18 WIB

Meriahnya Puncak Hari Jadi ke-275 Kota Solo, Kirab Andong & Festival Jenang

Mariyana Ricky P.d  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puncak Hari Jadi ke-275 Kota Solo. (Solopos.com-Mariyana Ricky P.D.)

Solopos.com, SOLO — Puncak Upacara Hari Jadi ke-275 Kota Solo ditandai dengan Upacara Bendera di Stadion Sriwedari yang diikuti aparatur sipil negara (ASN) beserta Muspida dengan pembina upacara Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, Senin (17/2/2020) pagi.

Setelah upacara, muspida dikirab menuju Dalem Joyokusuman menumpang delman, andong, dan bendi. Mereka dikirab melintasi rute Jl. Bhayangkara-Jl. Veteran ke timur dan berakhir di Koridor Gajahan.

Advertisement

Dikarantina Karena Virus Corona, Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princes Dihadiahi Iphone

Dari Koridor Gajahan, para pejabat tersebut berjalan kaki menuju Dalem Joyokusuman untuk membagikan sekitar 10.000 takir jenang (bubur) kepada warga. Sepanjang jalan, iring-iringan bendi menarik perhatian warga.

Advertisement

Dari Koridor Gajahan, para pejabat tersebut berjalan kaki menuju Dalem Joyokusuman untuk membagikan sekitar 10.000 takir jenang (bubur) kepada warga. Sepanjang jalan, iring-iringan bendi menarik perhatian warga.

Sejumlah sekolah yang dilintasi rute kirab tampak meminta siswanya menyambut rombongan, salah satunya SMAN 7 Solo. Seribuan masyarakat sudah sedari pagi menyemut di sekitar Dalem Joyokusuman.

Sejumlah stan kuliner dan pernak-pernik khas batik di lokasi ikut memeriahkan festival yang bertajuk Semarak Jenang Nusantara 2020 itu.

Advertisement

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Solo, Hasta Gunawan, mengatakan ada 17 jenis jenang yang dibagikan di antaranya, jenang sakala, jenang majemukan, jenang kolok, jenang pati, jenang grendul, dan jenang warni empat.

Berikutnya, jenang sepasaran atau puputan, jenang lemu, jenang sengkala, jenang procot, jenang timbul, dan jenang taming. Terakhir, jenang sungsum, jenang ngangrang, jenang katul, jenang abang putih, dan jenang lahan. Jenang-jenang itu dibagikan melalui 300 stan yang tersedia.

"Setiap jenang punya filosofi atau makna. Jenang warni empat menggambarkan empat nafsu yang harus ditahan. Lalu jenang grendul berarti cakra penggilingan, memiliki makna kehidupan adalah roda yang berputar, jadi bisa di atas atau di bawah," kata Hasta.

Advertisement

Korea Utara Tembak Mati Pengidap Virus Corona?

Salah seorang warga, Sumarni, mengaku membawa pulang tiga jenis yakni jenang pati, jenang mrocot, dan jenang grendul.

"Saya tadi mengantar sekolah anak saya langsung ke sini untuk antri jenang. Jalan kaki sekitar 1 km," kata warga Semanggi itu saat diwawancara Solopos.com.

Advertisement

Ia mengaku baru kali pertama mendatangi Festival Jenang. Warga lain, Ifa, sukses mengantri empat jenang. "Alhamdulillah tidak perlu berebut. Dapat empat. Mau dimakan dan dibagi sama suami," ucapnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif