Soloraya
Senin, 20 Maret 2023 - 11:08 WIB

Meski Banyak Warganya Penerima Bansos, Cemani Jadi Desa Cerdas di Sukoharjo

Magdalena Naviriana Putri  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Desa Cemani, Hadi Indriyanto, menunjukkan pelayanan berbasis teknologi di Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Sabtu (11/3/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Desa Cemani, Grogol, Sukoharjo, yang dinobatkan sebagai penerima bantuan sosial terbanyak di Kecamatan Grogol ternyata masuk dalam salah satu Desa Cerdas. Desa Cemani meraih gelar Desa Cerdas bersama 24 desa lain dari total 167 desa di Sukoharjo pada 2022 lalu. Penghargaan itu diberikan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

Advertisement

Kepala Desa Cemani, Hadi Indrianto, mengatakan bonus demografi menuai sisi negatif dan positif bagi desanya. Di satu sisi jumlah penduduk yang banyak mengakibatkan banyak permasalahan sosial yang timbul di masyarakat. Sementara di sisi lain pemerintah desa dituntut memberikan pelayanan yang efektif dan dapat mengaver banyaknya penduduk itu.

“Kalau semua dicatat termasuk bukan penduduk Desa Cemani asli bisa mencapai 24.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu Desa Cemani tidak memiliki sumber daya alam. Maka kami berupaya menggali potensi lain untuk memajukan desa,” jelas Hadi saat ditemui di kantornya, Sabtu (11/3/2023).

Advertisement

“Kalau semua dicatat termasuk bukan penduduk Desa Cemani asli bisa mencapai 24.000 jiwa. Dengan jumlah penduduk sebanyak itu Desa Cemani tidak memiliki sumber daya alam. Maka kami berupaya menggali potensi lain untuk memajukan desa,” jelas Hadi saat ditemui di kantornya, Sabtu (11/3/2023).

Dia mengatakan letak Desa Cemani di perbatasan Sukoharjo-Solo itu membuatnya jadi banyak pendatang. Dengan padatnya penduduk yang mengakibatkan luas rumah di Desa Cemani cukup kecil memicu potensi lain. Pemerintah Desa Cemani memilih memanfaatkan keterbatasan itu sebagai sebuah kesempatan.

Banyaknya rumah sempit membuat Pemerintah Desa memunculkan ide menyewakan gedung-gedung sebagai jawaban persoalan sosial sekaligus menambah pendapatan desa.

Advertisement

Selain itu sebagai Desa Cerdas pihaknya telah menerapkan pelayanan berbasis teknologi yang bisa diakses oleh masyarakat. Hadi mengatakan pihaknya telah meluncurkan empat aplikasi berbasis digital yang membuat Desa Cemani dinobatkan sebagai Desa Cerdas.

Aplikasi dalam jaringan (daring) itu difungsikan untuk peningkatan pelayanan publik serta memperkuat perekonomian masyarakat setempat.

Aplikasi berbasis digital itu antara lain pasar desa (pasdes), digital aplikasi pelayanan penduduk (Diapelinduk), tanda tangan digital, dan studio digital. Aplikasi digital itu dikelola oleh pengurus Badan Usaha Milik (BUM) Desa Sejahtera.

Advertisement

“Prinsipnya, kami ingin memudahkan dan mempercepat proses pengurusan administrasi kependudukan dengan jumlah penduduk yang banyak itu,” kata Hadi.

Lebih jauh, Hadi menyampaikan masyarakat bisa mengakses beragam data sebagai bagian dari tranparansi publik. Data tersebut tak hanya digunakan untuk inovasi pelayanan publik melainkan penguatan perekonomian desa.

Berbagai upaya mengatasi permasalahan desa telah dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi tersebut. Hadi mencontohkan aplikasi pasar desa yang bisa dimanfaatkan masyarakat dan pedagang untuk melakukan transaksi jual-beli.

Advertisement

“Dengan aplikasi pasar desa dapat menghitung kebutuhan sembako dengan jumlah penduduk yang banyak itu. Ini potensi bisnis yang bisa ditangkap pedagang dengan memanfaatkan aplikasi pasar desa sekaligus sebagai upaya penguatan ekonomi,” kata dia.

Peningkatan Kapasitas Warga

Di sisi lain pihaknya terus berupaya memajukan masyarakat desa melalui peningkatan individu. Baik melalui perpustakaan online maupun studio digital. Masyarakat segala usia dapat mengakses perpustakaan online melalui barcode yang bisa dibaca dari gawai masing-masing.

Selain itu pihaknya berupaya melakukan penangkalan berita hoaks dengan menghadirkan narasumber terpilih untuk membahas isu penting dalam Podcast di studio digital milik desa. Menurutnya hal itu juga sebagai bentuk edukasi kepada warganya yang cukup beragam itu.

“Di sisi lain kami mengakui dengan banyaknya penduduk, jika ada suatu program dari pemerintah desa pasti tidak semua warga akan terkaver. Itu juga yang akan menambah persoalan sosial,” kata Hadi.

Dia mengatakan pihaknya terus berupaya mendata kemiskinan di Desa Cemani melalui Ketua RT setempat. Agar kemiskinan terpotret sama dengan data yang ada di lapangan. Dia menyebut kemiskinan di wilayahnya berdasarkan penelusuran lapangan seharusnya hanya berkisar 2-3%.

Sebelumnya Desa Cemani disebut sebagai penyumbang kemiskinan terbesar di Kecamatan Grogol akibat banyaknya jumlah penduduk. Dalam data pensasaran percepatan penghapusan kemiskinan (P3KE) mencatat Kecamatan Grogol sebagai kecamatan dengan warga miskin terbanyak di Sukoharjo.

Desa Cemani menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah warga yang cukup banyak menerima bantuan sosial. Di Kecamatan Grogol dalam data P3KE menyebut sedikitnya sejumlah 12.190 keluarga dan 50.436 jiwa masuk kategori miskin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif