Soloraya
Jumat, 21 Januari 2022 - 06:06 WIB

Meski Deg-Degan, Warga Girpasang Kini Bisa Bawa Pulang Motor ke Rumah

Taufiq Sidik Prakoso  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga memotret jembatan gantung Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Kamis (20/1/2022). Jembatan gantung itu dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk memudahkan akses warga Girpasang. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Penantian warga Dukuh Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, memiliki kemudahan akses akhirnya terwujud. Jembatan gantung kini menjadi salah satu akses andalan warga Girpasang, termasuk membawa pulang sepeda motor ke rumah.

Girpasang merupakan perkampungan di punggung bukit dan terpisahkan jurang dengan permukiman lainnya di Tegalmulyo. Warga secara turun temurun tinggal di kampung tersebut. Kini ada 12 keluarga terdiri dari 34 jiwa yang tinggal di Girpasang. Selama ini, akses utama warga melewati jalan setapak di tepian jurang dan dikenal dengan nama 1.001 anak tangga.

Advertisement

Jembatan gantung Girpasang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) dengan rentang waktu pembangunan Juli-Desember 2021. Nilai kontrak proyek pembangunan jembatan gantung di lereng Gunung Merapi itu Rp3,2 miliar. Jembatan gantung membentang di atas jurang sedalam 150 meter antara Dukuh Ngringin dengan Dukuh Girpasang. Jembatan sepanjang 120 meter dengan lebar 1,8 meter.

Baca Juga: Jembatan Girpasang Dibangun Pusat, Sri Mulyani: Klaten Mampu, tapi…

Advertisement

Baca Juga: Jembatan Girpasang Dibangun Pusat, Sri Mulyani: Klaten Mampu, tapi…

Jembatan itu mulai difungsikan untuk penyeberangan sekitar dua pekan lalu seiring rampungnya proyek pembangunan. Jembatan itu diresmikan Ketua DPR, Puan Maharani, Kamis (20/1/2022).

Ketua RT 007/RW 002, Dukuh Girpasang, Gino, 37, bersyukur akhirnya ada kemudahan akses bagi warga Girpasang seiring rampungnya pembangunan jembatan gantung. “Kalau lewat jalan setapak sekitar 20 menit [jalan kaki dari Girpasang ke Ngringin]. Kalau melewati jembatan 3 menit sudah sampai,” kata Gino saat ditemui wartawan di Dukuh Ngringin.

Advertisement

Baca Juga: Resmikan Jembatan Gantung Girpasang, Puan Maharani: Wujud Negara Hadir

Meski sudah ada jembatan gantung, Gino memastikan jalan setapak  di tepian jurang masih dirawat dan difungsikan. Selain melestarikan peninggalan nenek moyang, jalan setapak itu masih menjadi akses andalan sebagian warga menjangkau perkampungan lain.

“Jalan setapak tetap kami rawat dan kami lestarikan. Warga yang takut ketinggian tetap melewati jalan setapak tersebut. Terutama warga yang sudah sepuh. Harapan kami Girpasang bisa lebih berkembang seperti tempat-tempat lainnya,” kata Gino.

Advertisement

Salah satu warga Girpasang, Giyanto, 41, mengatakan jembatan gantung itu sudah diimpikan warga selama bertahun-tahun. “Kami benar-benar menyampaikan permohonan ada jembatan gantung itu sejak empat tahun lalu. Saat itu, ada longsor dan menutup jalan [setapak di tepian jurang] warga Girpasang,” jelas Giyanto.

Baca Juga: Seberangi Jembatan Gantung, Puan Maharani Temui Sesepuh Girpasang

Giyanto mengatakan jembatan gantung memudahkan warga untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, hingga sosial kemasyarakatan. Begitu pula dengan kemudahan untuk mempercepat dan menjangkau pelayanan kesehatan.

Advertisement

Sebelumnya, ketika ada warga yang sakit dan harus berobat, warga harus menandu melewati jalan setapak di tepian jurang. Begitu pula ketika ada warga dewasa yang meninggal dunia. Warga menandu melewati jalan setapak tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif