SOLOPOS.COM - Penyandang disabilitas Desa Birit, Kecamatan Wedi mengikuti terapi saat pencanangan desa ramah difabel, Sabtu (20/8/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Desa Birit, Kecamatan Wedi, Kabupaten Klaten mencanangkan diri menjadi desa ramah disabilitas. Sejumlah kalangan berharap pencanangan tersebut tak terbatas pada slogan.

Pencanangan itu digelar di kantor Desa Birit, Sabtu (20/8/2022). Selain pencanangan Birit menjadi desa ramah disabilitas, ada gelar produk UMKM karya disabilitas Klaten.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala Desa (Kades) Birit, Sukadi Danang Witono, mengatakan deklarasi desa ramah disabilitas itu dari hasil kolaborasi desa bersama Komunitas Satu Hati dan Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) wilayah Klaten.

“Kebetulan di Desa Birit ada Komunitas Satu Hati di bawah naungan Bu Nina yang merupakan koordinator seluruh Jawa Tengah. Kemudian Birit ini menjadi salah satu desa miskin ekstrem di Klaten hingga mendapatkan pendampingan dari Balkesmas. Dari hasil diskusi, akhirnya diluncurkan desa ramah disabilitas,” kata Danang.

Danang menjelaskan di Birit ada sekitar 30 penyandang disabilitas. Sebagian dari mereka mengalami kondisi disabilitas lantaran terdampak gempa bumi 2006.

Baca Juga: Puluhan Difabel Klaten Dibekali Literasi Digital, Begini Tujuannya

Soal kegiatan pendampingan kepada penyandang disabilitas, Danang menjelaskan sebelum dicanangkan, Komunitas Satu Hati secara rutin menggelar pertemuan berupa pengobatan gratis serta pemberian nutrisi. Tak hanya dari Klaten, kegiatan itu diikuti penyandang disabilitas dari wilayah Bantul, Sukoharjo, serta Karanganyar.

“Dari pemerintah desa, sejak 2019 sudah kami anggarkan untuk kegiatan bagi difabel, seperti pelatihan-pelatihan. Tahun ini kami anggarkan mendukung ternak ayam bagi difabel,” jelas dia.

Disinggung program yang digulirkan setelah dicanangkan menjadi desa ramah disabilitas, Danang menjelaskan ada posyandu khusus difabel.

“Kami akan rutinkan kegiatan posyandu disabilitas ini,” ungkap dia.

Baca Juga: Keren, Klaten Produksi 300 Pasang Sepatu Limited Edition APG 2022

Soal aksesibilitas bagi difabel ke fasilitas umum, Danang menjelaskan sejumlah ruang publik terutama di kantor desa sudah dibuat beberapa fasilitas agar bisa diakses difabel. Seperti jalur kursi roda ke kantor desa serta Polindes.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dissos P3APPKB) Klaten, M. Nasir, mengapresiasi pencanangan Birit sebagai desa ramah disabilitas. Selain Birit, pencanangan desa ramah disabilitas sebelumnya sudah dilakukan di wilayah Kecamatan Karanganom dan Polanharjo.

“Harapan kami desa ini benar-benar bisa memberikan pemenuhan hak disabilitas, termasuk hak partisipasi mereka dalam pembangunan desa. Semoga ini menginisiasi dan menyemangati desa lain untuk memberikan perhatian kepada penyandang disabilitas,” jelas dia.

Nasir menjelaskan di Klaten ada sekitar 13.000 penyandang disabilitas. Jumlah itu berdasarkan jumlah difabel yang ada dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Baca Juga: Terbuka Umum! PPDK Gelar Kelas Bahasa Isyarat Setiap Minggu, Tertarik?

Dimungkinkan, jumlah penyandang disabilitas di Klaten lebih dari 13.000 orang. Pasalnya, jumlah difabel yang terdata dalam DTKS yakni mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Klaten (PPDK), Eko Swasto, menjelaskan dengan pencanangan itu memberikan peluang bagi penyandang disabilitas di Birit membentuk kelompok dan berperan aktif dalam pembangunan desa.

“Kami berharap slogan desa ramah disabilitas itu benar-benar terwujud sesuai slogannya. Pertama, memberikan fasilitas sarana publik yang akses kepada difabel. Kemudian, empat pelayanan dasar, yakni kesehatan, pendidikan, sosial, dan administrasi kependudukan bagi difabel terpenuhi,” ungkap dia.

Eko juga meminta kepada penyandang disabilitas terutama di Desa Birit bisa mengambil peluang pencanangan tersebut untuk mengaktualisasikan diri mereka.

Baca Juga: Hore! Polanharjo Dicanangkan sebagai Kecamatan Inklusi Hlo

“Saatnya untuk bangun membekali diri. Jangan minder dan bagi keluarga juga jangan minder. Penyandang disabilitas diajak keluar bergabung dengan teman-teman di kelompoknya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya