SOLOPOS.COM - Kegiatan TPA Lansia di Masjid As-Sholihin, Dusun Kalitlawah, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, Sabtu (25/3/2023) sore sehabis Asar. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Puluhan orang lanjut usia (lansia) terlihat mengaji Iqra di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) As-Sholihin, Dukuh Kalitlawah, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali pada Sabtu (25/3/2023) sore.

Mereka terbagi menjadi dua, di sebelah kanan ada lima murid TPA lansia laki-laki. Sedangkan di sebelah kiri ada 20-an murid TPA lansia perempuan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di antara kegiatan TPA tersebut, seorang lelaki lansia, Suparjo, mengaji dipandu sang ustaz yang jelas terlihat lebih muda darinya. Ia mengulang bacaan Alif Ba Ta di usia senjanya, beberapa kali salah pelafalan sehingga harus dibenarkan.

“Waktu kecil sebenarnya pernah belajar ngaji. Karena saya orang sulit, jadi lebih memilih bekerja daripada ngaji dulu,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com seusai mengaji.

Ia mengungkapkan sejak kecil sampai sekarang dirinya berprofesi sebagai buruh tani dan Perhutani. Di usianya yang kini sudah tua, ia sadar dan ingin mempersiapkan bekal di kehidupan selanjutnya.

Lelaki 69 tahun tersebut mengaku jika belajar huruf hijaiah baginya sudah terasa sulit. Sehingga, ia tak pernah absen ketika harus disimak oleh ustaznya.

“Sekarang Iqra satu saja belum selesai, belajar tiap habis Subuh dan Asar seperti ini. Baru Alif Ba Ta. Tetap semangat walau susah belajarnya, sudah tua,” ujarnya sambil tertawa.

Tak hanya belajar mengaji, Suparjo mengungkapkan juga diajarkan tentang keutamaan puasa, bacaan salat, dan sebagainya. Walau tak bisa membaca huruf arab secara lancar, dirinya tetap berusaha menghafal tersebut.

“Al-fatihah itu saya bisa ngomongnya, sudah hafalan. Namun suruh baca arab begitu belum bisa. Dengan ngaji seperti ini saya senang, mudah-mudahan besok di akhirat dapat hadiah dari Allah,” kata dia.

Sementara itu, ustaz sekaligus takmir Masjid As Sholihin, Ahmad Syaefudin, 45, mengungkapkan program TPA Lansia rutin dilaksanakan selama Ramadan.

Ia mengungkapkan ini sudah kali kedua takmir Masjid As Sholihin menggelar TPA lansia. Jumlah lansia yang datang berkisar 15-20 orang.

“Hari ini ada 20-an lebih yang datang. Alhamdulillah, di sini ada program TPA mulai dari anak-anak sampai lansia,” kata dia.

Ia mengatakan para lansia yang mengaji ada yang sudah di level Al-Qur’an. Namun, ia tak memungkiri ada beberapa yang masih belajar huruf hijaiah.

Tak hanya menyimak dan mengajarkan membaca Iqra hingga Al-Qur’an, beberapa materi pembelajaran agama juga diberikan kepada para lansia.

“Dibandingkan mengajar anak TPA yang masih kecil, tentu lebih sulit mengajar lansia. Kalau anak-anak diajar sekali, cepat tanggap. Kalau lansia hari ini mengajar, besok juga harus diulang lagi,” jelasnya.

Walaupun begitu, ia mengagumi semangat para lansia untuk tetap menuntut ilmu di umur yang tak muda lagi. Ia juga mengapresiasi ketika para lansia masih menyenggangkan waktunya untuk belajar agama pada bulan suci Ramadan ini.

“Alhamdulillah antusias bapak-ibu semuanya luar biasa. Walau ada yang ngajinya masih pelo, tapi semangat belajarnya luar biasa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya