SOLOPOS.COM - Pengasuh Ponpes Al Mukmin Ngruki Sukoharjo, Abu Bakar Ba'asyir saat memberikan keterangan kepada wartawan seusai menyampaikan surat nasihat kepada cawapres Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023). (Solopos.com/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO– Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menemui Pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, Kabupaten Sukoharjo, Abu Bakar Ba’asyir, yang datang ke kantornya di Balai Kota Solo, Senin (20/11/2023).

Namun, Gibran menerima surat nasihat dari Abu Bakar Ba’asyir yang dikirim langsung melalui petugas Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Solo.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Oh mengantar surat. Nanti biar suratnya diterima,” kata ditemui wartawan saat tiba di Balai Kota Solo, Senin pagi.

Gibran yang menyadari agenda Abu Bakar Ba’asyir akan ke Balai Kota Solo, mengarahkan wartawan supaya menunggu kedatangan Abu Bakar Ba’asyir. “Tunggu di sana, silakan,” papar dia.

Gibran menjelaskan apabila ada waktu akan menemui Abu Bakar Ba’asyir Senin itu. Namun, belakangan Gibran tidak bertemu dengan Abu Bakar Ba’asyir saat di Balai Kota Solo.

Pantauan Solopos.com, Abu Bakar Ba’asyir bersama timnya tiba di Balai Kota Solo sekitar pukul 10.11 WIB. Mereka menyerahkan surat untuk Gibran melalui petugas Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Solo.

Ba’asyir sempat memberikan keterangan kepada wartawan sebelum kembali pulang. Petugas Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Solo memberikan pelayanan sesuai prosedur.

Abu Bakar menyerahkan sendiri berkas berisi surat kepada petugas. Kemudian salah satu timnya menandatangani buku tamu pada Bagian Protokol Komunikasi dan Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Solo.

Abu Bakar Ba’asyir menjelaskan kedatangannya memberikan surat nasihat kepada Prabowo Subianto dan Gibran. Ba’asyir sudah menyerahkan surat kepada capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Ba’asyir mengatakan salah satu pesan yang disampaikan melalui surat nasihat itu adalah Presiden yang merupakan orang Islam harus mengatur negara dengan hukum Islam atau hukum Allah supaya selamat baik  secara langsung maupun secara perlahan.

“Presiden yang beragama islam punya kewajiban itu, kami ingatin. Memang banyak pertentangan dari non muslim tapi itu tidak usah diperhatikan, itu sudah sunatullah. Kewajiban seorang presiden beragama Islam harus wajib mengatur negaranya dengan hukum Islam atau hukum Allah,” ungkap dia.

Menurut dia, pengin bertemu Gibran namun susah untuk bertemu. Agenda selanjutnya akan mengirim surat kepada Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. Ba’asyir akan mengirim surat itu ke Semarang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya