SOLOPOS.COM - Mi lethek di Warung Mie Lethek Palur, Jaten Karanganyar. (Solopos.com/Fanisa Tasya Nabilla)

Solopos.com, KARANGANYAR – Kuliner yang satu ini memiliki nama yang unik, yakni mi lethek. Lethek sendiri memiliki arti negatif dalam bahasa Jawa yaitu kotor atau kusam, lalu mengapa nama ini dipakai di makanan?

Dikutip dari laman warisanbudaya.kemdikbud.go.id, mi lethek merupakan kuliner sejenis bihun yang berasal dari Bantul, Yogyakarta. Biasanya Anda menemukan mi dengan warna kuning, namun mi ini berwarna kusam agak keabu-abuan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Warna kusam tersebut dipengaruhi oleh bahan baku yang digunakan, yaitu tepung tapioka dan gaplek (singkong kering). Pembuatannya juga tidak menggunakan pemutih, pewarna, maupun pengawet. Hal itulah yang menjadi alasan penamaan mi lethek ini. Tapi soal rasa, tak sejelek namanya. Bagi penyuka pedas, mie lethek ini nampol rasanya.

Tak seperti sate ayam dan bakso, warung yang menjual makanan ini tidak banyak ditemukan. Kebanyakan ada di daerah asalnya, yakni Bantul. Namun jika warga Karanganyar ingin mencobanya karena penasaran, tak perlu jauh-jauh ke Bantul juga. Cukup datang saja ke Warung Mie Lethek Palur.

mie lethek karanganyar
Pengunjung menikmati mie lethek di Warung Mie Lethek Palur, Jaten, Karanganyar, Senin (4/3/2024). (Solopos.com/Fanisa Tasya Nabilla)

Warung Mie Lethek Palur terletak di jalan Solo–Karanganyar tepatnya di Desa Dagen, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar. Warung ini buka setiap hari mulai pukul 15.00 WIB-20.00 WIB.

Anda dapat memilih mi lethek goreng, rebus, atau nyemek sesuai selera Anda, seperti saat Solopos.com menyambanginya pada Senin (4/3/2022). Di sini ada menu lainnya seperti bakmi jawa, nasi goreng, nasi godog, dan rica-rica ayam. Anda bisa menambahkan kepala ayam atau sayap ayam pada pesanan Anda.

Kurang dari 10 menit, makanan sudah tersaji di meja makan Anda. Semua makanan akan dimasak tanpa menggunakan vetsin, namun tenang saja karena rasanya tetap lezat.

Ada juga bahan pelengkap seperti suwiran ayam, kubis, tomat, telur, daun bawang, seledri, dan bawang goreng yang akan menambahkan cita rasa dan aroma yang kuat.

Gurih

Bagi Anda yang tidak menyukai rasa manis yang berlebihan maka makanan ini sangat cocok di lidah Anda. Rasa mi lethek ini cenderung gurih karena tidak memakai kecap yang banyak. Teksturnya lebih kenyal dibandingkan dengan bihun, hampir mirip dengan mi pentil.

Rasa mi lethek goreng akan lebih kuat daripada mi lethek nyemek atau rebus. Anda bisa menambahkan kecap, saus, atau lada yang tersedia di meja jika dirasa ada yang kurang. Satu porsi tanpa tambahan nasi sudah cukup mengenyangkan.

Mi lethek nyemek di Warung Mie Lethek Palur, Jaten Karanganyar. (Solopos.com/Fanisa Tasya Nabilla)

Minuman yang disediakan di Warung Mie Lethek Palur ini juga bervariasi, seperti wedang uwuh, es teh/teh anget, es jeruk/jeruk anget, susu, atau kopi hitam.

Dengan mengeluarkan Rp16.000, Anda sudah bisa mendapatkan satu piring mi lethek. Harga untuk bakmi jawa, nasi goreng, dan nasi godog juga sama yaitu Rp16.000. Namun untuk rica-rica ayam di banderol dengan harga Rp25.000. Tak usah takut jika belum kenyang, disini juga tersedia nasi dengan harga Rp5.000.

Tempat ini mudah untuk dijangkau karena terletak di pinggir jalan utama tepatnya di sebelah timur fly over Palur. Jaraknya hanya sekitar 350 meter saja dari Stasiun Palur atau sekitar 2 menit dengan menggunakan sepeda motor atau mobil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya