Soloraya
Kamis, 11 Agustus 2011 - 10:25 WIB

Minapolitan Boyolali jadi percontohan

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad (berkaca mata-red) didampingi Bupati Boyolali, Seno Samodro menebar dan memanen lele di kawasan minapolitan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad (berkaca mata-red) didampingi Bupati Boyolali, Seno Samodro menebar dan memanen lele di kawasan minapolitan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. (JIBI/SOLOPOS/Farida Trisnaningtyas)

Boyolali (Solopos.com)--Kabupaten Boyolali menjadi salah satu kawasan minapolitan percontohan untuk tahun 2011. Kawasan ini merupakan sebuah minapolitan yang berbasiskan pada komoditas unggulan berupa lele selain Kabupaten Bogor dan Gunung Kidul.

Advertisement

“Produksi lele ini mendorong berkembangnya usaha pembenihan hingga pembesaran serta pengolahan beraneka ragam produk olahan berbahan baku lele,” ujar Fadel Muhammad kepada wartawan dalam safari Ramadan di Desa Tanjungsari, Banyudono, Rabu (10/8/2011).

Lebih lanjut Fadel menerangkan sebagai program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menempatkan Boyolali sebagai salah satu sentra lele terpadu.  Dalam hal ini KKP menempatkan perikananan sebagai tumpuan utama dalam menggenjot produksi perikanan. Tercermin pada target produksi perikanan budidaya sebesar 16,9 juta ton pada tahun 2014 mendatang. Oleh karena itu, produksi lele akan dipacu dari 273.554 ton tahun 2010 menjadi 900.000 ton di tahun 2014.

“Program percontohan minapolitan ini terdapat di 41 kawasan meliputi kawasan yang berbasis perikanan budidaya sebanyak 24 lokasi, perikanan tangkap sebanyak 9 lokasi dan 8 lokasi untuk pengembagan garam nasional,” tambahnya.

Advertisement

Selain itu, KKP pun didukung dengan program Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) . Boyolali sendiri mendapat kucuran PUMP berbasis perikanan budidaya sebanyak Rp 5 miliar atau 50 paket  dan Rp 27 miliar yang dialokasikan KKP untuk Provinsi Jawa Tengah.

Sementara itu, dalam safari Ramadan, Menteri KKP menebar sebanyak 5.000 benih lele dan panen di kawasan minapolitan Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono. Selain itu, KKP menyerahkan bantuan sosial sejumlah 225 paket untuk anak yatim, beasiswa untuk 91 orang dari 150 anak para pelaku usaha perikanan di Jawa Tengah.

Ditambahkan, diberikan sertifikat cara pembenihan ikan yang baik (CPIB), bantuan pemberdayaan usaha garam rakyat (Pugar) senilai Rp 13, 21 miliar untuk lima kabupaten di Jateng. Tak lupa pula sertifikat untuk 250 penyuluh swadaya di Jateng, sertifikat pelatihan kelautan dan perikanan serta peralatan pengolahan dan modul teknik pengolahan untuk 30 pelaku utama di Boyolali.

Advertisement

(rid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif