Soloraya
Kamis, 25 November 2021 - 19:15 WIB

Minat Baca Warga Solo Dinilai Tinggi, Kebalikan Survei Nasional

Chrisna Chaniscara  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SUKOHARJO — Minat baca warga Kota Solo masuk dalam kategori memuaskan dalam survei yang dilakukan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Solo.

Dalam survei yang digelar sepanjang Oktober-November 2021 tersebut, indeks minat baca dan indeks kegemaran membaca warga berada di nilai 74,54 dan 79,37 (skala penilaian 0-100).

Advertisement

Hasil ini cukup mengejutkan mengingat Indonesia dianggap sebagai negara dengan tingkat literasi rendah.

Dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis pada 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi.

Advertisement

Dalam survei Program for International Student Assessment (PISA) yang dirilis pada 2019, Indonesia menempati ranking ke-62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi.

Total jumlah bahan bacaan dengan total jumlah penduduk Indonesia memiliki rasio nasional 0,09. Artinya satu buku ditunggu oleh 90 orang setiap tahun.
Standar UNESCO, perlu minimal tiga buku baru untuk setiap orang setiap tahun.

Kabid Perpustakaan Disarpus Solo, Samsu Tri Wahyudin, mengatakan minat baca dan kegemaran membaca masyarakat Solo tergolong tinggi jika merujuk survei terbaru.

Advertisement

Samsu mengatakan survei digelar dengan responden acak di lima kecamatan dan 54 kelurahan di Kota Bengawan. Disarpus bekerja sama dengan konsultan dari Jakarta dalam melaksanakan survei dua bulan terakhir.

“Kami ingin mendapatkan gambaran secara umum tentang minat baca warga. Secara keseluruhan, indeksnya memuaskan,” ujar Samsu kepada Solopos.com, Kamis (25/11/2021).

Pengukuran Indeks Minat Baca menggunakan 4 aspek dan 18 indikator, sedangkan pengukuran Indeks Kegemaran Membaca menggunakan 3 aspek dan 11 indikator.
Indikator dengan nilai paling tinggi yakni terkait pernyataan “kegiatan membaca memberi kenikmatan tersendiri “ (80,12).

Advertisement

Adapun indikator dengan nilai paling rendah muncul di pernyataan “tidak cepat bosan jika membaca buku yang tebal” (68,18). Meski tingkat kegemaran membaca dalam survei relatif baik, Disarpus enggan berpuas diri.

Baca Juga: Bangun Minat Baca Sejak Dini, Begini Caranya! 

Samsu mengatakan upaya meningkatkan budaya literasi terus digeber, terutama di wilayah dengan indeks minat baca yang masih kurang. Pihaknya juga mendorong partisipasi masyarakat dan komunitas untuk aktif dalam kegiatan perpustakaan.

Advertisement

“Bisa lewat lomba atau kegiatan lain yang melibatkan aktivitas membaca. Bacaan digital atau e-book juga perlu diperbanyak untuk menyasar generasi muda.”

Seorang warga Solo, Anita, 29, mengaku cukup kaget dengan hasil survei yang menunjukkan tingginya minat baca warga Solo. Dia melihat warga, terutama anak-anak, kini justru lebih hobi menonton televisi dan bermain gadget.

“Kalau memang surveinya [minat baca] tinggi tentu perlu diapresiasi. Namun pemerintah jangan cepat puas. Banyak kampung di Solo yang belum punya akses buku bacaan yang layak,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif