Boyolali (Solopos.com)–Minat warga Boyolali untuk mengikuti program transmigrasi masih tinggi. Antusiasme warga ini tidak terpengaruh dengan adanya kasus kekerasan yang sempat menimpa para transmigran asal Boyolali yang berada di Kalimantan beberapa waktu lalu.
Jumlah peminat program ini terus bertambah. “Peminatnya justru banyak. Bahkan jumlah KK yang mendaftarkan diri harus mengantre karena kuota untuk tahun ini sudah terpenuhi,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Boyolali, Mulyatno saat ditemui wartawan, Kamis (8/12/2011).
Mulyatno menambahkan banyak warga terpaksa masuk dalam daftar tunggu untuk diberangkatkan pada tahun berikutnya. Pasalnya, kuota untuk transmigrasi tahun ini sudah terpenuhi. Padahal setiap tahunnya kuota rata-rata untuk transmigrasi hanya 20 KK. Dijelaskan, warga yang masuk daftar tunggu atau antrean sekitar seratusan KK.
Sementara di tahun 2011 ini Pemkab Boyolali memberangkatkan sebanyak 20KK. Ke-20 KK ini akan segera diberangkat pada bulan Desember. “Sebanyak 20 KK siap diberangkatkan dengan tujuan luar Jawa. Antara lain, di Majene, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Barat. Pemkab Majene meminta transmigran berasal dari pegunungan karena lokasi tyang disiapkan berada di sana,” imbuhnya.
(rid)