SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, BOYOLALI — Pemerintah Kabupaten Boyolali menerapkan kebijakan Minggu di Rumah Saja mulai Minggu (27/6/2021). Kebijakan ini untuk mengendalikan aktivitas dan mobilitas masyarakat guna menekan potensi persebaran Covid-19.

Sekretaris Daerah Kabupaten Boyolali, Masruri, mengatakan saat ini pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kabupaten Boyolali masih berjalan dengan mengacu surat edaran Bupati Boyolali.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Beberapa ketentuan pembatasan aktivitas masyarakat diatur dalam surat edaran tersebut. Pembatasan itu mencakup di bidang ekonomi, kegiatan tradisi masyarakat, pendidikan, dan sebagainya. Hal itu untuk menekan potensi persebaran Covid-19.

“Program Minggu di Rumah Saja direncanakan diterapkan mulai Minggu depan [27/6/2021] dan Minggu depannya lagi [4/7/2021]. Jadi dalam sehari selama sepekan,  pada hari Minggu, masyarakat Kabupaten Boyolali diimbau di rumah saja. Kami siapkan surat edaran tentang program ini,” kata dia beberapa waktu lalu.

Pada pelaksanaan ada tim yang akan memantau. Jika ditemukan kerumunan orang tanpa keperluan yang mendesak akan dibubarkan. Masruri meminta kerja sama masyarakat menjalankan program ini agar [lonjakan kasus Covid-19 bisa dikendalikan.

”Agar pandemi segera selesai. Nanti ada tim patroli dari satuan tugas kabupaten hingga tingkat desa,” kata dia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali pada Rabu (23/6/2021), jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaen Boyolali 9.786 orang.

Ada tambahan 207 orang pada hari tersebut. Kini yang tergolong kasus aktif 1.104 orang yang terdiri atas 247 orang dirawat dan 857 orang menjalani isolasi mandiri. Tingkat kesembuhan di Kabupaten Boyolali mencapai 84,6%, sedangkan tingkat kematian sekitar 4,1%.

Skor indeks kesehatan masyarakat Kabupaten Boyolali pekan ini adalah 2,03. Status Kabupaten Boyolali masih berada di zona risiko sedang atau zona oranye.

Penutupan Jalan

Polres Boyolali menutup ruas-ruas jalan utama di kawasan ibu kota Kabupaten Boyolali pada malam hingga dini hari. Kebijakan ini untuk mencegah pertambahan kasus Covid-19. Penutupan jalan berlaku mulai Selasa (22/6/2021) malam.

Penutupan dilakukan pada jam malam mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Kepala Polres Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Morry Ermond, Rabu (23/6/2021), menjelaskan ada dua strategi utama yang dilakukan secara masif, terstruktur, dan sistematis.

Pertama adalah memaksimalkan kedisiplinan warga memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau 5M, menghindari kerumuman, dan mengurangi mobilitas. Strategi kedua adalah mengoptimalkan vaksinasi.

Ada beberapa langkah dalam penegakan 5M. Salah satu kebijakan yang diambil dengan berat hati adalah penutupan ruas-ruas jalan utama untuk mencegah kerumunan dan mengurangi mobilitas warga.

”Dengan berat hati sebenarnya. Kami tahu warga  pasti terganggu oleh penutupan ruas jalan,” kata dia. Penutupan jalan dilakukan mulai simpang empat terminal lama sampai simpang tiga batas kawasan ibu kota Kabupaten Boyolali pada malam sampai dini hari.

Menurut Morry, hal itu terpaksa dilakukan untuk mencegah kerumunan di wilayah ibu  kota Kabupaten Boyolali. Penutupan ruas-ruas jalan utama sebagai rekayasa sosial mengarahkan warga Boyolali bahwa kalau tidak ada keperluan penting tidak usah keluar rumah dan harus menghindari kerumunan.

Dia menjelaskan berkaitan dengan munculnya varian baru virus penyebab Covid-19 telah teridentifikasi oleh para ahli memiliki karakter dengan tingkat penularan yang cukup tinggi. Dengan demikian perlu langkah luar biasa demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Boyolali untuk mendukung [upaya penanganan Covid-19]. Harus ada dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat,” ujar dia.

Penutupan jalan akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi persebaran Covid-19 serta kesadaran masyarakat dalam mengendalikan aktivitas. Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letnan Kolonel (Infanteri) Aris Prasetyo, mengimbau tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan lain-lain untuk mendukung semua langkah  penanganan Covid-19 di Kabupaten Boyolali.

Polres Boyolali menutup ruas-ruas jalan utama di kawasan ibu kota Kabupaten Boyolali pada malam hingga dini hari. Kebijakan ini untuk mencegah pertambahan kasus Covid-19. Penutupan jalan berlaku mulai Selasa (22/6/2021) malam.

Dua Strategi

Penutupan dilakukan pada jam malam mulai pukul 22.00 WIB hingga pukul 05.00 WIB. Kepala Polres Boyolali Ajun Komisaris Besar Polisi Morry Ermond, Rabu (23/6/2021), menjelaskan ada dua strategi utama yang dilakukan secara masif, terstruktur, dan sistematis.

Pertama adalah memaksimalkan kedisiplinan warga memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak atau 5M, menghindari kerumuman, dan mengurangi mobilitas. Strategi kedua adalah mengoptimalkan vaksinasi.

Ada beberapa langkah dalam penegakan 5M. Salah satu kebijakan yang diambil dengan berat hati adalah penutupan ruas-ruas jalan utama untuk mencegah kerumunan dan mengurangi mobilitas warga.

”Dengan berat hati sebenarnya. Kami tahu warga  pasti terganggu oleh penutupan ruas jalan,” kata dia. Penutupan jalan dilakukan mulai simpang empat terminal lama sampai simpang tiga batas kawasan ibu kota Kabupaten Boyolali pada malam sampai dini hari.



Menurut Morry, hal itu terpaksa dilakukan untuk mencegah kerumunan di wilayah ibu  kota Kabupaten Boyolali. Penutupan ruas-ruas jalan utama sebagai rekayasa sosial mengarahkan warga Boyolali bahwa kalau tidak ada keperluan penting tidak usah keluar rumah dan harus menghindari kerumunan.

Dia menjelaskan berkaitan dengan munculnya varian baru virus penyebab Covid-19 telah teridentifikasi oleh para ahli memiliki karakter dengan tingkat penularan yang cukup tinggi. Dengan demikian perlu langkah luar biasa demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat.

“Kami mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Boyolali untuk mendukung [upaya penanganan Covid-19]. Harus ada dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat,” ujar dia.

Penutupan jalan akan terus dievaluasi dan disesuaikan dengan kondisi persebaran Covid-19 serta kesadaran masyarakat dalam mengendalikan aktivitas. Komandan Kodim 0724/Boyolali, Letnan Kolonel (Infanteri) Aris Prasetyo, mengimbau tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan lain-lain untuk mendukung semua langkah  penanganan Covid-19 di Kabupaten Boyolali.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya