Soloraya
Selasa, 29 Januari 2013 - 23:58 WIB

Minim Rambu, Jl Mojosongo-Plupuh Longsor

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jl Mojosongo-Plesungan ambrol (Indah Septiyaning W/JIBI/SOLOPOS)

Jl Mojosongo-Plesungan ambrol (Indah Septiyaning W/JIBI/SOLOPOS)

SOLO — Jalan alternatif penghubung tiga daerah, yakni Mojosongo, Jebres – Plesungan, Karanganyar – Plupuh, Sragen terancam putus. Hal ini menyusul talut sepanjang 10 meter lebih longsor hingga memakan badan jalan di perbatasan Mojosongo-Plesungan.

Advertisement

Berdasarkan pantauan, Selasa (29/1/2013), talut sayap jembatan perbatasan Mojosongo-Plesungan longsor sepanjang 10 meter lebih. Longsoran menyebabkan lubang menganga di tebing jalan sedalam empat meter.

Tidak ada rambu peringatan yang terpasang di jalan tersebut. Warga sekitar hanya memasang tumpukan plastik putih dan tali rafia sebagai pembatas pinggir jalan untuk menandakan jalan longsor.

Tukang tambal ban di sekitar lokasi, Kardi mengatakan talut longsor sejak sepekan lalu. Kondisinya kian parah setelah wilayah Solo terus diguyur hujan deras. Longsoran hingga memakan badan jalan sehingga kendaraan roda empat yang melintas di jalan tersebut harus waspada. Apalagi kondisi aspal jalan mulai retak dan rawan longsor meluas.

Advertisement

Bahkan, imbuh dia, akses jalan alternatif penghubung Kota Solo-Karanganyar dan Kabupaten Sragen yang banyak diakses pengguna jalan ini terancam putus  Padahal, dia menambahkan jalan longsor merupakan akses utama warga tiga daerah tersebut.

“Talut sayap jembatan tidak mampu menampung derasnya air hujan sehingga longsor. Sekarang tambah parah belum ada perbaikan sama sekali,” tuturnya.

Dia bersama warga lain terpaksa memasang tali rafia sebagai pembatas jalan. Tak hanya itu memberi rambu peringatan dengan memasang tumpukan plastik putih di sekitar lokasi. Hal ini dilakukan lantaran belum ada langkah apa pun dari pemerintah daerah setempat memberi papan peringatan jika kondisi jalan longsor.

Advertisement

“Kalau malam hari minim penerangan jalan. Jadi kalau tidak diberi tanda bisa membahayakan pengguna jalan,” katanya.

Dia mengatakan kondisi talut longsor hingga memakan jalan masuk wilayah Kota Solo. Dia menilai harus ada tindakan langsung untuk perbaikan jalan. Dikhawatirkan kondisi jalan longsor kian parah jika tak segera ditangani.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif