SOLOPOS.COM - Sejumlah warga yang tergabung dari Aliansi Pemuda Indonesia melakukan aksi demo Catatan Hitam Pemilu 2024 di depan Balai Kota Solo, Jumat (22/3/2024). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Puluhan orang yang tergabung dalam Aliansi Pemuda Indonesia Soloraya melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota Solo, Jumat (22/3/2024). Mereka mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.

Pantauan Solopos.com, puluhan orang itu berkumpul di depan Balai Kota Solo sekitar 13.30 WIB. Mereka menyiapkan kendaraan roda empat beserta pengeras suara untuk menyampaikan orasi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Sejumlah peserta membawa spanduk dengan berbagai tulisan, misalkan tolak rezim tidak punya hati; turunkan Jokowi; Jokowi mundur; tolak pemimpin yang rakus, songong, dan di bawah umur, tolak politik dinasti dan meminta Jokowi mundur.

Tolak rezim antek oligarki; audit dan investigasi pejabat KPU RI dan Bawaslu RI; bersihkan kabinet dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Para peserta unjuk rasa sempat membakar ban bekas. Sementara itu, polisi bersiaga dan mengawasi aksi unjuk rasa di Balai Kota Solo.

Petugas Humas Aliansi Pemuda Indonesia Soloraya Endro Sudarsono menjelaskan Pemilu 2024 terdapat catatan hitam, antara lain Keputusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tentang batas usia untuk pendaftaran calon presiden dan wakil presiden.

Selain itu, kata dia, ada Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang memutuskan Ketua Komisi Pemilihan Umum atau Ketua KPU Hasyim Asy’ari melanggar etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka.

“Kami juga melihat dugaan adanya pengangkatan kepala daerah yang merugikan beberapa pihak. Bantuan sosial yang merupakan program negara tidak boleh diklaim menjadi salah satu program pasangan calon tertentu atau nama pribadi Presiden Jokowi,” papar dia.

Endro mengatakan ada catatan netralitas dari sejumlah aparatur sipil negara (ASN) dan TNI/Polri. Netralitas Presiden Jokowi juga menjadi perhatian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

“Hak angket sedang berproses di lembaga masing-masing. Kami mendukung hak angket dan MKMK. Kami ingatkan masyarakat catatan hitam Pemilu dan menjadi evaluasi ke depannya,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya