SOLOPOS.COM - Para pembeli berbelanja di salah satu pusat jajajan di kawasan Alun-alun Karanganyar, Kamis (4/11/2021). Meski harga minyak goreng terus naik, namun pedagang makanan goreng belum menaikkan harga jual produk mereka. (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Solopos.com, KARANGANYAR — Kenaikan harga minyak goreng dirasakan warga Kabupaten Karanganyar. Pada pedagang makanan mengaku hanya pasrah dan belum berani menaikkan harga jual makanan gorengan.

Salah satu pedagang di Pasar Jungke, Karanganyar Kota, Nur, mengatakan kenaikan harga minyak dirasakan sejak dua pekan terakhir. Menurutnya, harga minyak goreng kemasan merek Sunco ukuran 2 liter sekarang Rp35.000. Padahal harga sebelumnya antara Rp27.000-Rp28.000. Minyak goreng kemasan merek lain, Hemat, saat ini harganya Rp18.000 per liter, sedangkan sebelumnya pada kisaran Rp14.000-Rp15.000.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Harga minyak goreng mulai naik sejak dua pekan atau sepekan yang lalu. Naiknya sekitar Rp3.000 per liter,” ujar wanita itu saat ditemui Solopos.com di kiosnya, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga: Karanganyar Mulai Gunakan Vaksin Johnson & Johnson, Cuma Butuh 1 Dosis

Ia menambahkan kenaikan harga minyak goreng kemasan ini tak setinggi minyak goreng curah. Menurutnya, kenaikan harga minyak goreng curah lebih tinggi dibandingkan minyak goreng kemasan. Oleh sebab itu, kini ia tak lagi menjual minyak goreng curah.

Sementara itu, meskipun harga minyak goreng ini naik, sebagian pedagang makanan belum menaikkan harga jual makanan goreng mereka.

Fadil, penjual cakue di kawasan Alun-alun Karanganyar, masih menjual seporsi cakue seharga Rp5.000. Ia juga belum berencana meningkatkan harga jual maupun mengurangi porsi dagangannya untuk mengimbangi harga bahan baku minyak goreng.

“Yang belanja minyak ayah saya, katanya memang naik harga minyaknya. Tapi kami masih jual cakue sama saja, Rp5.000 sebungkus. Biarlah segitu aja [jualnya] enggak apa-apa,” ujarnya.

Baca Juga: 1.377 Warganya ODGJ, Bupati Karanganyar Beri Tips Cegah Gangguan Jiwa

Pedagang makanan lainnya yang juga berjualan di sekitar Alun-alun Karanganyar, Wongso, mengaku tidak enak jika menaikkan harga gorengannya. Pedagang nasi sayur yang juga menyajikan aneka gorengan ini mengaku belum berani menaikkan harga meskipun ia sendiri merasa berat karena mengeluarkan biaya ekstra untuk minyak goreng.

“Sebenarnya ya kepengin menaikkan harga gorengan yang biasanya Rp500 ini menjadi Rp2.000 per 3 buah karena harga minyaknya naik seperti ini. Tapi enggak enak sama pelanggan,” ujarnya.

Saat ini ia hanya bisa pasrah dan berharap kekurangan keuntungan dapat tergantikan dari rezeki lainnya. “Ya sudah. Moga-moga dapat rezeki lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya