SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Miras Gunungkidul, salah satu korban pesta miras dirawat di RS PKU Muhammadiyah Cawas dan sudah membaik.

Solopos.com, KLATEN — Salah satu korban pesta minuman keras (miras) oplosan di Dukuh Sendangrejo, Desa Tancep, Kecamatan Ngawen, Gunungkidul, DIY, Sabtu (22/10/2016), masih dirawat di RS PKU Muhammadiyah Cawas, Klaten.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hingga Senin (24/10/2016) sore, korban bernama Yamto Paino, 55, warga Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat, itu masih menjalani perawatan. Menurut keluarganya, kondisi Yamto sudah membaik.

Yamto diduga keracunan dari miras yang dia konsumsi. Keluarga Yamto tak mengizinkan wartawan menemui Yamto.

“Kondisinya sudah membaik. Mohon maaf tidak bisa ditemui takutnya nanti sakit lagi. Bapak [Yamto] memiliki riwayat sakit jantung. Dari kepolisian juga tidak kami izinkan menemui bapak,” kata salah satu anak korban yang enggan menyebutkan namanya saat ditemui di PKU Muhammadiyah Cawas, Senin.

Anak korban tersebut tak mengetahui pasti terkait pesta miras yang diduga diikuti bapaknya. Saat itu ia masih berada di luar kota untuk bekerja.

Saat ia dikabari, bapaknya sudah dibawa ke PKU Muhammadiyah pada Minggu (23/10/2016)malam. Dari informasi yang ia dapat, saat itu bapaknya lewat di lokasi pesta miras. “Pas lewat kemudian dipanggil. Jadi hanya mampir,” ungkap dia.

Di tempat itu, Yanto ikut mengonsumsi miras. Belum banyak miras yang ia tenggak, Yamto lantas muntah dan memilih pulang. “Jadi, tidak sampai minum banyak,” urai dia. Baca juga: Miras Habis Diminum Korban, Polisi Belum Bisa Pastikan Jenis Oplosan

Hingga Minggu pagi, Yanto masih baik-baik saja. Yamto baru dilarikan ke rumah sakit oleh kerabatnya pada Minggu malam.

“Saat yang lainnya dibawa ke rumah sakit pada Minggu pagi, bapak masih sehat dan masih berkomunikasi dengan keluarga melalui ponsel. Baru pada Minggu malam mendapat kabar bapak dibawa ke Cawas,” kata dia.

Keluarga menduga Yamto dilarikan ke rumah sakit bukan lantaran efek menenggak miras melainkan riwayat penyakit jantungnya. “Kemungkinan drop karena mendapat kabar ada temannya yang meninggal dunia,” ungkap anak Yamto tersebut.

Sementara itu, Dokter Jaga PKU Muhammadiyah Cawas, Andananto, mengatakan tak mengetahui kondisi awal saat Yamto dibawa ke PKU Muhammadiyah Cawas. “Saya hanya kelimpahan diagnosis karena saat itu yang melayani dokter jaga lainnya. Untuk saat ini kondisinya sudah membaik,” kata dia.

Dari hasil pemeriksaan, Yamto didiagnosis intoksikasi atau keracunan. Yamto mengeluhkan sakit pada bagian perut lantaran reaksi terhadap makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Andan menjelaskan intoksikasi yang dialami Yamto relatif bisa ditoleransi oleh tubuh hingga tak berakibat fatal. “Saat sampai di PKU Muhammadiyah Cawas kondisinya sudah cukup stabil dan tidak muntah. Jadi, tidak bisa diobservasi penyebab utamanya apa kecuali korban mengalami muntah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya