SOLOPOS.COM - Old Trapot Arena di Dusun Ngemplak, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Rabu (8/2/2023). (Istimewa/Old Trapot Arena)

Solopos.com, BOYOLALI — Dari sisi pelafalan, nama Old Trapot Arena di Dusun Ngemplak, Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, mirip dengan Old Trafford, markas klub sepak bola Inggris Manchester United (MU).

Pendiri Old Trapot Arena, Afiat Yuris Wirawan, mengakui penamaan Old Trapot Arena memang terinspirasi dari Old Trafford di Manchester, Inggris. Tujuannya agar orang-orang di kampungnya tak harus pergi jauh-jauh ke Inggris untuk merasakan atmosfer pertandingan sengit tapi cukup di Dusun Ngemplak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Selain itu Old itu kan bermakna tua atau zaman dulu. Nah kalau Trapot itu singkatan dari tempat tarung para orang tua. Jadi, orang yang main di situ orang tua yang sudah bapak-bapak, termasuk bapak saya sendiri,” kata pebulu tangkis nasional yang pernah bertanding di All England 2011 tersebut saat berbincang dengan Solopos.com di Solo Baru, Rabu (8/2/2023).

Old Trapot Arena di Ngemplak, Boyolali, adalah lapangan bulu tangkis terbuka yang menawarkan sensasi bermain bulu tangkis di ruang terbuka. Lantainya bukan lantai plester, akan tetapi lantai tanah. Sehingga, para pemainnya harus melepas alas kaki alias nyeker supaya bisa bergerak leluasa.

Garis pembatasnya juga dibuat ala kadarnya dari bata. Afiat Yuris Wirawan yang pernah melanglang buana di berbagai turnamen bulu tangkis itu sengaja mendirikan Old Trapot Arena sebagai bentuk balas budi karena di arena bulu tangkis tanah di dusun itu lah dulu ia menemukan bakatnya.

“Waktu kecil saya latihan di situ. Dari sana saya bisa masuk Pelatnas PBSI, saya rasa ada andil dari lapangan terbuka itu juga,” ujarnya. Old Trapot Arena Boyolali menempati tanah seluas 573 meter persegi.

Sebelumnya, arena lapangan dibuat tanpa atap, namun sekarang sudah diberi atap agar terlindung dari hujan. Orang-orang yang bermain di lapangan itu kebanyakan bapak-bapak usia 30-70 tahun.

Sering pula Afiat yang merupakan pemain ganda putra itu mengundang rekannya sesama atlet bulu tangkis profesional untuk bertanding melawan bapak-bapak di dusunnya.

Sementara itu, Kepala Desa Donohudan, Rohmadi, mengatakan orang luar mungkin memandang lapangan bulu tangkis di tempat terbuka adalah hal yang unik. Namun, bagi warga Donohudan itu adalah suatu hal biasa.

Rohadi juga mengakui dari lapangan terbuka bulu tangkis di desanya juga telah menghasilkan atlet bulu tangkis nasional. “Di sana tumbuh atlet bulu tangkis nasional. Selain bulu tangkis, di Donohudan juga ada atlet nasional lain seperti ada Terry Yudha dari balap sepeda,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya