SOLOPOS.COM - Gibran Rakabuming Raka (kiri) dan anggota DPRD Solo, Ginda Ferachtriawan. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Jagat perpolitiikan nasional beberapa waktu terakhir dibuat ramai dengan manuver Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Dengan berani putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut menyambut kedatangan capres yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Bandara Adi Soemarmo saat berkunjung ke Kota Solo pada Jumat (19/5/2023) malam.

Bahkan setelah itu Gibran melakukan pertemuan empat mata dengan Prabowo di Angkringan Omah Semar, Jajar, Laweyan, Solo. Usai pertemuan tersebut, ia menyaksikan pertemuan Prabowo dengan para sukarelawan Jokowi dan Gibran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dalam pertemuan itu, 15 koordinator organisasi relawan Jokowi dan Gibran menyatakan dukungan kepada Prabowo sebagai capres 2024. Peristiwa tersebut berbuntut pemanggilan Gibran oleh DPP PDIP pada Senin (22/5/2023) siang.

Usai pemanggilan itu, Gibran menyatakan tegak lurus dengan instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Namun berbagai spekulasi atas manuver Gibran terus menggelinding liar dan menjadi perbincangan para politikus lokal.

Terlebih ternyata Gibran kerap membuat sinyal-sinyal yang bila ditafsirkan secara politik menjadi kontroversial. Seperti diakui Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Solo, Antonius Yogo Prabowo, kepada Solopos.com, Sabtu (27/5/2023). Dia cukup penasaran dengan kode angka dua (2) yang beberapa kali dilontarkan Gibran.

Contohnya ketika menjadi narasumber di talkshow Kompas TV bersama Rosi, Gibran mengenakan jaket dengan angka dua di dada kirinya. Sebagai kader partai bernomor urut tiga (PDIP), menurut Yoga, cukup aneh ketika Gibran justru memilih jaket bernomor dua. Dia meyakini ada pesan tersembunyi yang ingin Gibran sampaikan menggunakan kode angka dua tersebut.

“Mas Gibran itu tipikal yang suka memberi sinyal-sinyal atau kode ke publik tentang sesuatu hal. Jadi kami meyakini ada pesan tersembunyi yang ingin dia sampaikan. Tapi apa sebenarnya pesan itu hanya Gibran dan Tuhan yang tahu,” tutur dia.

Kode Cawapres?

Yoga juga menyoroti display picture atau profile picture media sosial Gibran yang menunjukkan sosoknya mengacungkan dua jari. Kode itu diakui dia multitafsir karena bisa dimaknai sebagai kode perdamaian (peace), atau kemenangan (victory).

Namun kode dua jari itu juga bisa diartikan sebagai angka dua, seperti kode yang ditunjukkan Gibran di jaket yang dikenakan saat talkshow Rosi. “Apa ini kode RI 2 atau Cawapres? Kami sudah tanyakan ini ke Mas Gibran, dia membantah,” kata dia.

Namun Yoga menangkap wajah Gibran sempat memerah ketika dirinya menanyakan kode-kode tersebut saat pertemuan di Balai Kota Solo. “Kami boleh dong menebak-nebak apa yang sebenarnya ingin disampaikan Mas Gibran,” ungkap dia.

Terpisah, Gibran saat dimintai tanggapan melalui pesan WhatsApp (WA) terkait kode angka dua yang beberapa kali dilontarkan ke publik, tidak berkomentar banyak. Dia hanya membantah angka dua yang kerap dia pakai merupakan kode politik.

Termasuk spekulasi yang muncul bahwa angka dua itu merujuk kepada partai politik (parpol) nomor urut dua yaitu Partai Gerindra yang dipimpin Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya