Soloraya
Senin, 7 Maret 2022 - 19:45 WIB

Misteri Makam Kuno di Wonogiri, Antara Belanda dan China Peranakan

Luthfi Shobri Marzuqi  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tampak samping makam kuno yang diduga membaringkan jasad seorang warga antara keturunan Belanda dan China peranakan, Senin (7/3/2022). (Solopos.com/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Sebuah nisan berukuran besar yang diduga dibangun pada 1933, menyisakan misteri di permakaman Lom Manis, Kampung Sanggrahan, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Identitas jasad yang dikubur belum diketahui namanya sebab tulisan di nisan kabur dan tak bisa dibaca. Pada nisan itu hanya dapat ditelaah tanggal lahir dan kematian yang menggunakan bahasa Belanda, 5 Januari 1933. Diduga makam tersebut termasuk permakaman Belanda (kerkhof).

Advertisement

Namun pengakuan berbeda dinyatakan juru kunci permakaman Lom Manis, Bani, 57. Menurut kisah yang didapatnya, makam tersebut merupakan makam milik seorang China peranakan.

Baca Juga: Pahlawan Tak Dikenal di Makam Pahlawan Wonogiri Gugur Ditembak Belanda

Advertisement

Baca Juga: Pahlawan Tak Dikenal di Makam Pahlawan Wonogiri Gugur Ditembak Belanda

“Dulu katanya memang makam Belanda. Tapi saya yang mendapat cerita dari peziarah yang mengaku sebagai keluarganya, makam itu adalah makam orang China,” jelas Bani kepada Solopos.com, Sabtu (5/3/2022).

Dari cerita yang dia peroleh, jasad yang dimakamkan di tempat itu sudah menetap di Wonogiri. Lahir hingga meninggal di Wonogiri. “Dia itu dulu keturunan China peranakan. Ayahnya China totok sedangkan ibunya pribumi. Jadi sudah menetap lama di Wonogiri,” kisah Bani.

Advertisement

Baca Juga: Kisah Pahlawan Tak Dikenal di Taman Makam Pahlawan Wonogiri

Kabar itu menghebohkan warga setempat seusai mendengar ada harta benda yang juga dikubur bersama jasad manusia. Oleh karenanya, tambah Bani, makam tersebut dijaga tentara selama tiga hari tiga malam.

Kisah yang didapat juru kunci dari peziarah yang mengaku sebagai pihak keluarga itu turut mengubah pikiran Bani yang semula menganggap makam tersebut merupakan makam Belanda. Akan tetapi Bani mengungkap keberadaan makam Belanda juga sempat ada di permakaman Lom Manis, tempat ia menjadi juru kunci.

Advertisement

“Semula itu ada tiga makam Belanda. Tapi semuanya sudah dibongkar karena sudah tidak ada lagi yang berziarah dan memakan tempat banyak,” kata Bani.

Baca Juga: Misteri 4 Tiang Baja di Wonogiri Tak Bisa Dicabut Ternyata Dekat Makam

Tiga makam tersebut menurutnya memakan tanah lebih kurang lebar 3 meter, dan kini telah diganti menjadi makam milik warga lain. Lebih lanjut, pembongkaran tersebut sudah mendapat izin dari pemerintah kelurahan. Ia juga mengaku tiga makam Belanda yang bahannya terbuat dari marmer telah dijual pada penjual nisan.

Advertisement

“Mulanya saya tawarkan dulu lewat foto. Saya bilang, ‘kalau marmer seperti ini apa laku?’, dan dijawab mau kalau pembongkarannya dilakukan hati-hati. Jadi ya setelah itu saya bongkar lalu jual saja,” kata Bani.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif