SOLOPOS.COM - Petugas mengevakuasi potongan tubuh manusia yang ditemukan di selatan Lapangan Pringgolayan atau di belakang kompleks Pondok Ngruki, Cemani, Grogol, Sukoharjo, Senin (22/5/2023) pagi. (Istimewa/Tagana Solo)

Solopos.com, SOLO — Penemuan sejumlah potongan tubuh manusia di Solo dan Sukoharjo masih menjadi misteri hingga Senin (22/5/2023). Korban diduga korban mutilasi.

Potongan tubuh manusia kembali ditemukan di aliran Kali Jenes Solo, tepatnya di Danukusuman, Serengan, Senin (22/5/2023) sore.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Potongan itu berupan bagian tubuh manusia dari paha hingga pusar. Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, saat dihubungi Solopos.com mengonfirmasi sudah ditemukannya potongan ke enam dari tubuh manusia yang satu rangkaian tersebut.

“Iya [benar ditemukan potongan ke enam tubuh manusia],” ungkap dia melalui pesan WhatsApp (WA).

Potongan tubuh manusia tersebut sudah dievakuasi dari lokasi ditemukan. Di sisi lain berdasarkan foto yang beredar di WA Group (WAG), potongan tubuh manusia ke tujuh yang ditemukan merupakan bagian dari paha hingga pusar. Sehingga bisa dipastikan jenis kelamin dari korban. Sesuai prediksi awal, korban benar laki-laki.

Sebelumnya, Tim Forensik Polda Jateng sudah datang ke RSUD dr. Moewardi Solo. Dari pemeriksaan Tim Forensik yang dilakukan, diduga korban berjenis kelamin laki-laki dengan usia sekitar 40 tahun.

Di bagian punggung sebelah kanan dan lengan kanan terdapat tato bergambar naga. “Jenis kelamin laki-laki, perkiraan umur 40 tahun. Kemudian ada tanda lainnya yaitu tato naga di bagian punggung kanan dan lengan kanan,” ungkap dia.

Sedangkan prediksi waktu kematian korban pada hari Kamis hingga Jumat. Iwan melanjutkan, dari proses identifikasi yang dilakukan diduga korban adalah perokok semasa hidupnya. Walau masih ada beberapa bagian yang belum ditemukan, dipastikan dari kepala dengan bagian tubuh lain yang sudah ditemukan adalah satu rangkaian.

“Dipastikan dari Forensik tadi satu rangkaian. Itu beberapa informasi yang kami bagi, rekan-rekan sekalian dan masyarakat. Bagi yang melihat, mendengar atau mengenal ciri-ciri yang saya sampaikan bisa menghubungi kami, bisa digali keterangannya,” kata dia.

Dengan bantuan informasi dari masyarakat, Iwan memastikan polisi akan mengungkap identitas dari korban. Di sisi lain menurut dia penyusuran akan tetap dilakukan untuk mencari bagian tubuh yang belum ditemukan. Untuk bagian yang hilang yang kecil-kecil.

Iwan menjelaskan polisi akan menggunakan sidik jari untuk mencari atau mengungkap identitas korban.

Walau diakui dia. dimungkinkan kondisi sidik jari sudah mengalami perubahan mengingat perkiraan waktu kematian dan terendam dalam beberapa hari.

“Tetapi semua alat-alat bukti dan petunjuk lainnya akan kita gunakan. Mana yang relevan dengan hasil keterangan lebih lanjut mungkin nanti ada dari dental dan yang lainnya, yang bisa merujuk pasti kepada identitas seseorang, akan kita konfrontasi lagi,” urai dia.

Ihwal penyebab luka, menurut Iwan, Tim Forensik belum bisa memastikan. Akan dilakukan pendalaman lebih lanjut. “Belum bisa memastikan karena apa meninggalnya. Kita menunggu hasil lebih lanjut dari otopsi secara mendetail dari Forensik,” ujar dia.

Terus Koordinasi

Sebelumnya, Potongan tubuh kali pertama ditemukan di Sukoharjo yakni tangan kiri di Cemani, Kecamatan Grogol. Disusul potongan kaki kiri di Palur, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, lalu potongan badan di Cemani.

Temuan potongan tubuh tersebut disusul kemudian dengan temuan kepala orang di dekat pintu air Joyontakan, Solo, pada Minggu sore. Kemudian pada Senin pagi ditemukan potongan lengan kanan disusul alat vital hingga paha pada Senin sore di wilayah Solo.

Kapolres Sukoharjo, AKBP Sigit, mengatakan autopsi telah dilaksanakan selama dua jam di RSUD Dr. Muwardi Solo, Senin. Secara umum, menurutnya, hasil autopsi yang ditemukan di Sukoharjo yang digabungkan dengan potongan tubuh lain yang ditemukan di Solo identik dengan satu tubuh yang sama.

Kapolres mengungkapkan pihaknya selalu berkoordinasi dengan Polda Jateng dan Polresta Solo untuk sama-sama bekerja membantu agar tubuh korban ditemukan lengkap. Mengingat potongan kaki kanan hingga betis belum ditemukan. Dalam hasil autopsi tersebut ditemukan tato pada bagian punggung kanan dan lengan.

“Dari dokter mengungkap itu korban mutilasi. Hasil autopsi secara detail masih proses karena tes DNA dan lainnya memerlukan waktu. Sudah ada beberapa laporan kehilangan sanak saudara yang masuk, laki-laki juga, tapi belum cocok dengan korban. Ada lima laporan yang masuk dari Sukoharjo,” ungkap Sigit.

Ke depan, Polres Sukoharjo bersama Polda Jateng dan Polresta Solo akan mengadakan analisis dan evaluasi hasil serta berbagi informasi terbaru setiap dua jam sekali. Personel kepolisian akan disebar ke berbagai wilayah.

“Mudah-mudahan dari 1.000 informasi terkumpul ada satu informasi mutiara yang bisa mengungkap kasus ini agar cepat selesai,” terang Sigit.

Saat ini TNI-Polri dibantu masyarakat Sukoharjo dan Soloraya terus melakukan penyisiran hingga waktu yang belum ditentukan. Di Sukoharjo penyisiran dilakukan di sepanjang Bengawan Solo menggunakan speed boat dan perahu. Polisi terus mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika ada yang kehilangan sanak saudara atau kerabat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya