Soloraya
Selasa, 28 Juni 2022 - 15:31 WIB

Mitos Pasar Setan Gunung Lawu, Ditawari Belanja Wajib Beli

Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasar Setan atau Pasar Dieng Gunung Lawu. (Budaya-Indonesia.org)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pasar Setan atau Pasar Dieng di Gunung Lawu menjadi tempat belanja yang berbeda dari pasar lainnya. Tempat ini konon diyakini sebagai tempat jual-beli antara makhluk gaib yang tinggal di Gunung Lawu.

Keberadaan pasar tersebut sering menjadi perbincangan para pendaki, khususnya yang melintasi jalur pendakian via Candi Cetho. Lokasi pasar ini berada di pos 5 jalur pendakian Candi Cetho.

Advertisement

Menurut kesaksian para pendaki, biasanya di tempat yang merupakan sabana dengan hamparan bebatuan itu terdengar suara riuh selayaknya aktivitas di pasar.

Saat pendaki melintas, setan akan bertanya, “beli apa dik?” Konon, jika mendengar pertanyaan tersebut pendaki Gunung Lawu harus menjawab seolah hendak membeli barang yang ada di sekitar. Seperti tanah, daun, air, atau batu. Setelah itu, lemparkan uang ke arah datangnya suara tersebut.

Konon jika pendaki tidak melempar uang atau melakukan hal di atas, maka dia akan mendapatkan kesialan atau tersesat di gunung tersebut.

Advertisement

Baca juga: Apa Beda Pasar Setan & Pasar Dieng di Gunung Lawu?

Posisi Pasar Setan atau Pasar Dieng ini berada di sekitar jalur pendakian Gunung Lawu dari Candi Cetho yang terkenal cukup terjal dan sulit dilalui karena sering diselimuti kabut. Ada banyak cekungan yang sering membuat pendaki bingung hingga tersesat.

Pasar setan sebenarnya merupakan sabana di jalur pendakian Candi Cetho di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Di tempat itulah sejumlah pendaki mengaku pernah mendengar suara riuh layaknya di pasar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif