SOLOPOS.COM - Sisa bangunan bekas PG Karanganom yang diperkirakan menjadi fondasi salah satu cerobong asap berada di tengah permukiman Dukuh Tanjunganom, Desa Karangan, Kecamatan Karanganom, Klaten. Foto diambil Kamis (10/2/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATENPabrik Gula (PG) Karanganom Klaten diperkirakan menjadi pabrik gula terbesar di antara PG yang pernah berdiri di wilayah Tulung, Polanharjo, Jatinom, dan Karanganom pada masa kolonial Belanda.  PG Karanganom diperkirakan dibangun pada 1840 dan beroperasi hingga 1930-an.

Penutupan pabrik itu gegara guncangan ekonomi global kala itu. PG Karanganom diperkirakan memiliki sembilan bangunan terdiri atas satu bangunan utama serta delapan bangunan pendukung. Keunikan PG Karanganom yakni memiliki empat cerobong asap.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Hanya, bangunan utama pabrik dan bangunan pendukung lainnya tak lagi terlihat dan kini berganti dengan permukiman. Namun, bekas bangunan PG itu masih bisa ditemui di tengah permukiman.

Baca Juga: Dicari Warga Belanda, PG Karanganom Klaten Unik Punya 4 Cerobong Asap

Pegiat pelestari cagar budaya, Hari Wahyudi, mengatakan di masa kejayaannya, PG Karanganom diperkirakan menjadi PG yang paling modern dibandingkan PG lainnya yang pernah berdiri di sekitarnya seperti PG Ponggok, PG Gedaren, serta PG Ceper.

“Yang unik, di sini memiliki cerobong terbanyak yakni ada empat cerobong. Kalau PG lainnya hanya ada satu cerobong,” kata Hari, Kamis (10/2/2022).

Hal itu berdasarkan peta serta foto yang diterbitkan KITLV. Dari informasi yang dia peroleh, PG Karanganom memiliki sembilan bangunan untuk tempat produksi. Selain itu, di kawasan pabrik juga terdapat banyak permukiman warga Belanda.

Baca Juga: Cari Pabrike Mbahe, Warga Belanda Datangi Bekas PG Karanganom Klaten

“Di wilayah ini juga ada saluran air di bawah tanah dan sampai sekarang ada yang masih terjaga. Dulu sebagian air berfungsi sebagai pendingin mesin pabrik,” kata Hari.

Kepala Desa Karangan, Gunarto, saat ditemui di kantor desa setempat, Kamis (10/2/2022), memperkirakan kawasan PG Karanganom meliputi wilayah yang kini menjadi bagian Desa Karangan serta Desa Karanganom. Di wilayah Karangan, kawasan pabrik diperkirakan berada di wilayah yang kini menjadi permukiman di tujuh RT yang berada di tiga wilayah RW Dukuh Tanjuanganom serta Polengan.

Lokasi produksi bangunan utama untuk produksi gula PG Karanganom diperkirakan berada di wilayah Tanjunganom. Meski bangunan utama PG itu tak lagi terlihat, warga hingga kini masih menyebut wilayah Tanjuanganom dengan sebutan Babrik yang diartikan sebagai lokasi pabrik gula.

Baca Juga: Inilah 12 Pabrik Gula Yang Hilang Di Soloraya, Paling Banyak Dari Klaten

Sementara, wilayah Dukuh Polengan kerap disebut dengan kawasan Kidul Loji atau selatan loji. Dukuh itu dulunya berada di sisi selatan loji yang menjadi kawasan perkantoran PG serta permukiman karyawan pabrik dari Belanda.

“Pabrik itu diperkirakan sengaja dirobohkan oleh warga pada era pascakemerdekaan untuk menghindari bangunan-bangunan tersebut kembali ditempati kolonial. Seiring perkembangan jumlah penduduk, tanah bekas bangunan pabrik dimanfaatkan untuk permukiman,” kata Gunarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya