Solopos.com, BOYOLALI — Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Karanggede, Boyolali menambah stok bensin guna mengantisipasi aksi mogok paguyuban solidaritas awak mobil tangki Indonesia (AMTI), Senin (19/8/2013).
Selain itu, TNI-Polri telah berlatih menyopir tangki BBM menggantikan para awak mobil tersebut.
“Sudah ada pemberitahuan dari sales soal mogok kerja itu, dua hari lalu. SPBU di sini meminta tambahan stok untuk antisipasi, sehari biasanya dikirim premium 16.000 liter. Hari ini kami minta 24.000 liter,” kata asisten pengawas SPBU Karanggede nomor 44.573.06, Joko Santoso saat ditemui Solopos.com, Minggu (18/8/2013).
Dia menerangkan antisipasi itu mengingat kebutuhan warga di Kecamatan Karanggede, Klego dan Juwangi. “Warga jarak 20 km saja masih ke sini,” tambahnya.
Pantauan Solopos.com, kemarin, distribusi BBM berwujud solar dan besin terpenuhi di wilayah Boyolali utara. Sementara berdasar informasi yang diterima Solopos.com, TNI-Polri siap membekap distribusi BBM dari Depo Pertamina Teras apabila para awak mobil tangki mogok kerja. Hal itu sebagaimana dikonfirmasi Dandim Boyolali, Letkol Armed Dedy Zulkifli, Minggu.
“Kemarin sudah apel bersama, sudah latihan bersama, belajar nyopir tangki,” kata Dedy saat dihubungi Solopos.com.
Dia menerangkan antisipasi bekap distribusi tak hanya dilakukan Kodim Boyolali. “Jajaran se-Soloraya, ada Korem juga 408,” tukasnya.
Dedy menegaskan upaya itu dilakukan agar distribusi BBM tak tetap lancar. Upaya itu tak lain menyusul rencana 198 awak truk tangki pertamina wilayah Boyolali mogok kerja mulai pukul 05.00 WIB-17.00 WIB. Pemberitahuan itu diterima Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Boyolali, Kamis (15/8) lalu. Aksi mogok didasari dugaan pelanggaran undang-undang ketenagakerjaan, yakni mengenai pembayaran upah lembur.