SOLOPOS.COM - Pekerja mengangkut karung berisi beras sejahtera (rastra) ke truk saat peluncuran penyaluran rastra kepada rumah tangga sasaran (RTS) di Gudang Bulog Telukan, Kecamatan Grogol, Senin (20/3/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Jatah rastra untuk warga Sukoharjo dibagikan pada Juli ini.

Solopos.com, SUKOHARJO – Jatah beras sejahtera (rastra) pada Juni 2017 terlambat disalurkan kepada rumah tangga sasaran (RTS) di Sukoharjo. Penyaluran rastra dipastikan disalurkan kepada setiap RTS pada awal Juli mendatang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jatah rastra pada Juni seharusnya disalurkan sebelum Lebaran atau akhir Juni untuk menjaga kestabilan harga pangan. Di Sukoharjo, kebijakan itu belum dapat diberlakukan lantaran ada perubahan data teknis.

“Jatah rastra pada Juni disalurkan pada 6 Juli mendatang. Kami tak bisa menyalurkan rastra sebelum Lebaran lantaran ada perubahan data,” kata Kepala Gudang Bulog Telukan, Wisnu Sancoyo, saat dihubungi , Jumat (30/6/2017).

Wisnu menjelaskan jumlah RTS penerima rastra yang tersebar di 12 kecamatan se-Sukoharjo tak berubah. Jumlah RTS penerima rastra di Sukoharjo sebanyak 47.849 keluarga. Penyaluran raskin dilakukan dengan sistem cash and carry di titik distribusi. Masing-masing RTS menerima jatah rastra sebanyak 15 kg dengan harga tebus beras senilai Rp1.600/kg.

Jumlah RTS penerima rastra berkurang sekitar 6,4 persen atau 2.500 keluarga dibanding 2016. Hal ini berarti angka kemiskinan di Kabupaten Jamu berkurang signifikan dibanding 2016 .

“Pagu alokasi rastra ditentukan Pemprov Jateng. Kami hanya bertugas menyalurkan rastra kepada setiap RTS di masing-masing desa/kelurahan,” papar dia.

Lebih jauh, Wisnu memastikan stok raskin di Gudang Bulog mencukupi sehingga tak ada kendala persiapan penyaluran raskin. Wisnu juga telah berkoordinasi dengan Bagian Perekonomian Setda Sukoharjo dan Perum Bulog Sub Drive III Solo ihwal penyaluran rastra pada Juni. Jatah rastra pada Juni siap disalurkan pada awal Juli mendatang.

Anggota satuan tugas (satgas) rastra bakal dioptimalkan saat penyaluran rastra di setiap desa/kelurahan. “Saat Bulan Puasa, kami memasok komoditas pangan ke anggota Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan komunitas masyarakat di Sukoharjo. Ada beras, minyak goreng, dan gula pasir yang dibeli anggota PKK saat arisan dalam jumlah besar,” papar dia.

Sementara itu, seorang penerima rastra asal Desa Bulu, Kecamatan Polokarto, Arif, mengatakan program rastra sangat membantu mencukupi kebutuhan pokok sehari-hari. Selain murah, kualitas raskin yang diterima warga miskin tak berbeda jauh dengan beras lainnya.

Dia meminta pemerintah menambah alokasi dan jatah rastra yang diterima warga miskin. “Kalau bisa jatah rastra ditambah setiap bulan. Paling tidak 20 kg-25 kg/bulan untuk membantu perekonomian warga miskin,” kata dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya