SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merasakan pijatan penghuni di Balai Rehabilitasi Sosial Bhakti Candrasa, Solo, Selasa (8/8/2023). (Solopos.com/Joseph Howi Widodo)

Solopos.com, SOLO–Ada momen unik saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengunjungi Panti Tuna Netra dan Tuna Rungu Wicara Bhakti Candrasa di Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Selasa (8/8/2023).

Ganjar menyempatkan diri untuk pijat relaksasi selama hampir 30 menit di klinik pijat disabilitas netra.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

saat mengunjungi panti tuna netra dan tuna rungu, Ganjar langsung menuju ruangan belajar huruf braille bagi penyandang disabilitas netra. Ganjar kemudian berjalan kaki melewati lorong gedung menuju klinik pijat disabilitas netra.

Dia langsung disambut oleh seorang terapis disabilitas netra bernama Sri Widyanto. Tanpa basa-basi, Ganjar ingin menikmati pijatan relaksasi di bagian punggung. Saat dipijat, Ganjar mengobrol lama dengan terapis. Pijat relaksasi itu dilakukan selama hampir setengah jam.

“Top. Enak. Sampeyan harus coba. Tarifnya ala kadarnya, Rp50.000 per jam,” kata dia, Selasa (8/8/2023).

ganjar menyebut klinik pijat disabilitas netra itu menjadi bukti nyata penyandang disabilitas netra bisa mencari penghasilan sehari-hari. Mereka bisa mandiri meski hanya bekerja sebagai terapis disabilitas netra.

Para penyandang disabilitas netra diberi pelatihan keterampilan agar bisa membuka usaha sendiri.

Sementara itu, seorang terapis, Sri Widyanto mengaku bangga bisa memijat orang nomor satu di Pemprov Jawa Tengah. Dia tak menyangka bisa bertemu langsung dengan Ganjar Pranowo yang telah ditetapkan sebagai bakal calon presiden (bacapres) dari PDI-Perjuangan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Pria asal Desa Gergunung, Kecamatan Klaten Utara, Kabupaten Klaten itu menyampaikan tarif pijat selama satu-1,5 jam, yakni Rp50.000. Rata-rata, ia mampu memijat dua orang hingga tiga orang setiap hari.

“Maksimal lima orang dari pagi hari-sore hari. Kalau dirata-rata ya dua orang-tiga orang pasti ada. Di klinik pijat disabilitas netra ini, ada tiga terapis yang bekerja secara bergantian,” ujar dia.

Klinik pijat disabilitas netra itu juga menjadi sarana praktik bagi penyandang disabilitas netra lain di panti sosial tersebut. Saat para terapis kewalahan melayani pasien, mereka acapkali diperbantukan untuk memijat para pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya