SOLOPOS.COM - Istri Paku Buwono (PB) XIII, GKR Pakoe Boewono, memberikan penjelasan seusai pertemuan dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Loji Gandrung, Solo, Rabu (4/1/2023) siang. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Keluarga besar Keraton Solo, yang dipimpin PB XIII dan permaisuri GKR Pakoe Boewono, bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, di Loji Gandrung Solo, Rabu (4/1/2023) siang.

Pertemuan itu menumbuhkan optimisme akan lahirnya perdamaian di Keraton Solo. Terlebih pertemuan tersebut terjadi setelah rekonsiliasi antara Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Solo GKR Wandansari yang akrab disapa Gusti Moeng dengan Paku Buwono atau PB XIII pada Selasa (3/1/2022) sore.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Namun, sempat terjadi insiden yang mengundang tanda tanya saat sesi wawancara seusai pertemuan di Loji Gandrung tersebut. Insiden itu bermula saat Gusti Moeng meminta izin PB XIII untuk berbicara.

Setelah itu Gusti Moeng menyebut GKR Pakoe Boewono dengan nama Pradapaningsih. “Rekan-rekan wartawan, seperti yang sudah disampaikan Ibu Pradapaningsih menika, bahwa Sinuhun, …,” ujarnya yang kemudian dipotong oleh GKR Pakoe Boewono.

GKR Pakoe Boewono langsung memotong paparan Gusti Moeng yang tak menyebutnya sebagai permaisuri GKR Pakoe Boewono. “Gusti, saya Prameswari Dalem Gusti, Ratu Pakoe Boewono. Dulu Pradapaningsih yang jadi Piyantun Dalem,” ujarnya.

Menurut GKR Pakoe Boewono, dirinya sudah disahkan sebagai istri permaisuri dengan gelar dan nama GKR Pakoe Boewono. “Saya sekarang sampun sahaken Sinuhun Gusti Ratu Pakoe Boewono ngoten nggih, sinuhun nggih,” katanya.

PB XIII pun mengangguk ketika istrinya menyampaikan hal itu. Mendapat reaksi seperti itu, Gusti Moeng tidak menanggapi. Dia memilih melanjutkan paparannya kepada wartawan tentang substansi pertemuan dengan Gibran siang itu.

“Nggih, mohon maaf. Tadi disampaikan, keinginan Bapak Wali Kota, Mas Gibran, untuk secepatnya dibentuk tim kecil untuk menyiapkan apa saja yang akan direvitalisasi. Kami sampaikan prioritas utama di area depan Keraton,” ujarnya.

Salah satu prioritas itu, Gusti Moeng melanjutkan adalah Panggung Sangga Buwana yang menjadi ikon Keraton dan Kota Solo. Dia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gibran atas gagasan dan ide agar segera membenahi Keraton Solo.

“Ini yang kami bicarakan di dalam jamuan makan siang tadi. Maturnuwun sanget Mas Wali Kota, Mas Gibran, mugi-mugi yang menjadi niatan Mas Wali Kota bisa terlaksana dan selalu mendapatkan rida dari Allah SWT,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya