SOLOPOS.COM - Monumen Pers Nasional Solo menggelar acara Monumen Pers Goes to School di SMAN 2 Sukoharjo, Rabu (24/1/2024). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Monumen Pers Nasional Solo kembali menyapa para pelajar di 2024. Kali ini sasarannya  adalah para siswa SMA Negeri 2 Sukoharjo dalam gelaran yang bertajuk Monumen Pers Goes to School di sekolah setempat, Rabu (24/1/2024).

SMAN 2 Sukoharjo menjadi sekolah pembuka dalam rangkaian Monumen Pers Goes to School  2024 ini. Sekolah ini  juga menjadi yang pertama di Sukoharjo yang disambangi Monumen Pers Nasional Solo.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Monumen Pers Nasional, Widodo Hastjaryo, mengatakan pemilihan SMAN 2 Sukoharjo bukan tanpa sebab. Salah satu pertimbangannya adalah SMAN 2 Sukoharjo termasuk sekolah dengan segudang prestasi, memiliki beragam ektrakurikuler, hingga lokasinya yang strategis.

“Seperti kita tahu banyak prestasi yang diraih siswa dan gurunya, baik di level nasional maupun internasional. Kami berterima kasih kepada kepala sekolah dan seluruh jajaran guru SMAN 2 Sukoharjo,” ungkap Widodo saat ditemui Solopos.com seusai kegiatan tersebut.

Ia memamparkan pihaknya menggalakkan kembali Monumen Pers Goes to School sejak 2023 lalu. Dari setiap kegiatan yang terlaksana, antusias sekolah dan pelajar semakin meningkat.

Hal ini juga berdampak pada jumlah pengikut Monumen Pers Nasional Solo di Instagram @monumenpers. Sebelum ada Monumen Pers Goes to School, jumlah pengikutnya hanya 20.000-an akun. Setelah kegiatan ini digelar, bertambah 1.000 pengikut dari kalangan pelajar.

Widodo membeberkan, Monumen Pers Goes to School  bertujuan untuk mendekatkan siswa pada akses literasi, salah satunya produk pers. Ia juga menegaskan Monumen Pers terbuka untuk siapa pun.

Tempat yang mengoleksi produk pers dari masa pendudukan Belanda hingga sekarang itu juga merupakan tempat yang inklusif. Selain bisa dikunjungi oleh semua kalangan dari berbagai macam usia, Monumen Pers juga terbuka dan ramah bagi penyandang difabel.

Dalam kesempatan tersebut, Monumen Pers Nasional turut memperkenalkan empat layanan dan produk yang mereka sediakan. Layanan pertama yakni papan baca. Melalui papan baca, masyarakat dapat membaca surat kabar harian nasional dan lokal.

Layanan kedua adalah museum yang memanjang koleksi benda menarik seperti radio kambing, printer, majalah, mesin tik, majalah, hingga koran yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.

Layanan ketiga adalah perpustakaan. Setiap orang, termasuk pelajar dan masyarakat umum, dapat membaca secara gratis. “Bahkan juga ada kids corner untuk memperkenalkan anak-anak pada buku-buku di sana. Ada banyak koleksi majalah, tabloid, dan buku yang bisa diakses dengan gratis,” beber Widodo.

Layanan lain yang disajikan Monumen Pers adalah e-paper. Layanan tersebut merupakan pemindaian surat kabar menjadi e-paper atau surat kabar elektronik, terutama yang usianya sudah puluhan tahun. Ini bertujuan untuk melestarikan karya jurnalistik itu. Layanan e-paper juga bisa diakses masyarakat melalui laman mpn.kominfo.go.id/arsip.

Widodo mengajak seluruh kalangan masyarakat menggalakkan literasi melalui membaca. Sehingga generasi mendatang tidak kehilangan sensasi membaca dari buku maupun surat kabar dan media cetak lainnya.

Teken Kerja Sama

Sementara itu, Kepala SMAN 2 Sukoharjo, Slamet Widodo, mengaku bangga sekolahnya terpilih jadi lokasi Monumen Pers Goes to School.

“Alhamdulillah ini rejeki bagi kami karena ini menjadi hal positif. Kami diberikan kesempatan pertama di Sukoharjo dan di 2024 ini. Kami bersyukur dan bangga ini menjadi kesempatan bagi kami untuk berkolaborasi,” ungkap Slamet.

Banyak manfaat yang diterima SMAN 2 Sukoharjo dari kegiatan tersebut selain menambah literasi. Dari kegiatan itu terjalin kerja sama antara Monumen Pers Nasional dengan SMAN 2 Sukoharjo yang ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman. Pihak sekolah kini bisa memanfaatkan Monumen Pers Nasional untuk kegiatan pembelajaran, baik berkesenian, acara pelepasan siswa, dan kegiatan lain.

“Saya lihat baru awal saja antusiasme anak-anak sudah luar biasa. Saya yakin kegiatan ini akan berlangsung dengan baik dan mendapat manfaat. Jumlah siswa yang terlibat kebetulan hanya siswa Kelas XI karena mempertimbangkan kondisi ruangan dan efektivitas. Kami juga menyajikan beragam ektrakurikuler,” beber Slamet.

Dalam kegiatan itu sejumlah siswa-siswi menunjukkan kebolehannya di antaranya kegiatan baris berbaris dan seni tari yang dibawakan dua siswi berkebaya merah. Selain itu ada pula pertunjukan hadroh yang disambut meriah dan antusias oleh sebagian besar siswa-siswi hingga penampilan pencak silat dan taekwondo.

Tak lupa iring-iringan band dari siswa-siswi juga menambah semarak kegiatan. Mereka juga nampak antusias mengikuti semua kegiatan termasuk menjawab kuis yang diajukan panitia. Sejumlah doorprize yang dibagikan turut menambah meriahnya kegiatan.

“Kami berharap kolaborasi dengan Monumen Pers terus terjalin sehingga potensi yang dimiliki siswa dapat terasah,” pesan Slamet.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan Wilayah VII, Agus Triyanto. Agus menilai kegiatan tersebut dapat menambah kecintaan siswa-siswi terhadap produk pers. Baik yang dulu pernah ada maupun yang saat ini masih eksis dan terus konsisten.

Ia juga mengatakan untuk mendorong budaya literasi dibutuhkan semangat kolaborasi guru, siswa, kepala sekolah, dan pihak ketiga, salah satunya Monumen Pers Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya