SOLOPOS.COM - Badan Otorita Borobudur (BOB) melihat koleksi batik di Rumah Batik Giriarum, Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar pada Jumat (18/11/2022). (Solopos.com/ Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pengembangan motif batik klasik ke kontemporer dilakukan di wilayah desa wisata binaan Badan Otorita Borobudur (BOB) di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar.

Pengembangan motif batik ini sekaligus mendukung tren pariwisata kekinian. Selain itu menumbuhkan ekonomi kreatif (ekraf) di wilayah tersebut.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Demikian disampaikan Plh. Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin, saat mengunjungi Rumah Batik Giriarum di Desa Giri Bangun, Kecamatan Matesih pada Jumat (18/11/2022). BOB sebelumnya telah menggelar pelatihan kepada 57 pelaku usaha kecil dari Kabupaten Karanganyar dan Sragen.

Pelatihan fashion tersebut digelar sejak Juli hingga November ini, meliputi desain motif batik, pelatihan produksi purwarupa, pelatihan bisnis, pemasaran, pelatihan foto produk, dan branding, serta pendampingan digital marketing.

“Pengembangan batik tulis Girilayu, Matesih, merupakan satu klaster usaha ekonomi kreatif fashion di Kawasan Pariwisata Borobudur. Mereka menjadi binaan BOB,” katanya.

Baca Juga: ISI Solo Latih Pembatik Girilayu Karanganyar Bikin Motif Relief Candi Sukuh

Menurut dia, setidaknya terdapat 27 motif batik yang dikembangkan dari Karanganyar dan Sragen. Ke depan kolaborasi harus terus terjalin sehingga puluhan motif batik dapat dikemas dengan baik.

Lebih lanjut, wanita yang akrab disapa Angin ini mengatakan pentingnya ekraf di sektor pariwisata. Sebab wisatawan saat ini sudah tidak lagi sekedar ke destinasi wisata dan melakukan kegiatan wisata. Pola wisatawan mengalami perubahan tren. Mereka juga mencari ciri khas yang otentik dari destinasi wisata yang dituju.

“Pariwisata tidak lagi orang berhenti dan healing, tapi ekraf bisa menjadi penyangga utama. Bisa jadi orang berbelanja dan berwisata, tidak terbatas. Sekarang tidak lagi orang datang berkeliling saja, tapi juga berkembang ke wellness tourism. Lebih memperlama waktu liburannya untuk belanja produk ekraf,” jelasnya.

Corak Girilayu Belum Dipatenkan

Sementara itu, Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenkomarves, Rustam Effendi, mencatat pentingnya sinergisitas antarsektor pemerintahan. Sebab hal itu menjadi kunci kesuksesan tercapainya kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga: BOB Latih 8 Kelompok Pembatik di Karanganyar & Sragen, Ini Materinya

“Catatan penting bukan kompetisi. Tapi bagaimana maju bersama menyejahterakan semua. Kita harus bangga menggunakan buatan Indonesia. Daripada belanja pemerintah yang tidak efektif, lebih baik dialokasikan ke sektor penyangga ekonomi,” jelasnya.

Pendamping Batik Girilayu di Rumah Batik Giriarum, Desa Girilayu, Nanang, mengatakan motif klasik batik teraplikasi ke bahan kain maupun suvenir ditawarkan di desa wisata binaan BOB. Motif klasik tersebut sudah dikenal dan diwariskan selama 200 tahun.

“Motif klasik di sini ada kiblatnya prasasti, tugu tridarma, dan alap-alap. Saat ini mulai dikembangkan kreasi dari pembatik yang menambah corak isiannya,” kata Nanang.

Jenis batik tulis membedakan batik Girilayu dari seni batik lainnya. Kualitas batik tulisnya spesifik. Aplikasinya selain ke bahan kain juga ke sarung bantal sofa, tas, topi, serta suvenir lainnya. Di rumah batik Giriarum, pengunjung dapat menyaksikan langsung proses pembatikan mulai nyanting (menggambar manual kain batik dengan tinta malam) hingga lorot (mencelup kain batik).

Baca Juga: Asale Batik Girilayu Karanganyar, Berawal dari Praja Mangkunegaran Solo

“Corak klasik batik Girilayu belum dipatenkan. Kami berharap ada pendamping dari pemerintah mempercepat pendaftarannya sebelum diklaim pihak lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya