Soloraya
Kamis, 27 September 2012 - 10:33 WIB

Motor Dinas Kades Tak Wajib Pakai Pertamax

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para Kepala desa keluar dari kantor sekretariat daerah, Kabupaten Klaten, setelah menerima kendaraan dinas baru, Rabu (26/9/201). (Arief Setiadi/JIBI/SOLOPOS)

Beberapa kepala desa keluar dari kantor sekretariat daerah, Kabupaten Klaten, setelah menerima kendaraan dinas baru, Rabu (26/9/201). (Arief Setiadi/JIBI/SOLOPOS)

KLATEN-Bupati Klaten, Sunarna, mengatakan motor dinas yang nantinya dipinjamkan kepada kepala desa se-Kabupaten Klaten, tidak wajib menggunakan bahan bakar jenis Pertamax.

Advertisement

Pembebasan penggunaan jenis BBM tersebut, menurut bupati dikarenakan beberapa faktor salah satunya letak geografis Kabupaten Klaten. Menurutnya tidak semua desa dekat dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), sehingga hal itu tidak akan dipaksa mencari BBM jenis pertamax.

Hal itu dikatakan Bupati Klaten, ketika ditemui Solopos.com, di sela-sela pembagian motor dinas untuk lurah, kades dan sekcam di Kabupaten Klaten, Rabu (26/9/2012).

“Kalau kades lereng Merapi suruh mencari BBM jenis pertamax, berapa jarak yang harus ditempuh. Nanti malah waktunya habis di perjalanan, bukan untuk melayani masyarakat.”

Advertisement

Sementara salah satu penerima kendaaraan dinas yang juga Kades Keputran, Kemalang, Wuryanto Nugroho, mengatakan akan menggunakan jenis bahan bakar sesuai yang ada di wilayahnya. Dirinya juga akan memakai bahan bakar jenis pertamax jika SPBU di wilayahnya ada BBM jenis itu. “Kita sesuaikan saja nanti bagaimana, kalau saya pribadi akan dukung pembatasan BBM, sehingga kalau bisa ya pakai pertamax,” ujar Wuryanto.

Disisi lain, sampai Rabu siang, masih ada beberapa kendaraan dinas yang belum dikembalikan kepada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Klaten. Kepala DPPKAD Klaten, Sunarno, mengatakan tidak ada keterangan yang jelas mengenai belum dikembalikannya motor itu. “Jumlahnya ada sembilan, alasannya apa mereka belum memberikan konfirmasi kepada kami, yang jelas, untuk mendapatkan motor dinas baru, motor lama harus dikembalikan terlebih dahulu,” pungkas Sunarno.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif