SOLOPOS.COM - Kondisi salah satu mobil yang terlibat kecelakaan, Selasa (11/5/2021) malam. (Istimewa/Dok Sukarelawan Rajawali Merah Putih)
Solopos.com, SOLO— Kecelakaan lalu lintas melibatkan dua sepeda motor dan satu unit mobil terjadi di Jl. Slamet Riyadi di timur Simpang Ngarsopuro, pada Selasa (11/5/2021) malam.
Akibatnya, salah seorang pengendara sepeda motor yang diketahui merupakan pelajar SMK itu tergeletak di jalan dengan luka parah di kepala. Sukarelawan Rajawali Merah Putih, Ahmad Luthfi Rifai, kepada Solopos.com, Rabu (12/5/2021) mengatakan kejadian kecelakaan terjadi sekitar pukul 22.40 WIB.
Kecelakaan itu melibatkan Honda CBR berpelat nomot AD 6524 FA, yang dikendarai oleh RY, 16, warga Nusukan, Banjarsari, Yamaha X-Ride berpelat nomor AD 4523 —, dan Toyota Innova berpelat nomor N 1546 IE.
Baca Juga : 4 Orang Positif Tes Antigen, Mal Di Solo Boleh Tetap Buka
Ia menjelaskan kronologi kecelakaan itu saat RY memacu kendaraanya dari arah barat ke timur. Dari arah bersamaan, RY, menabrak pengendara Yamaha X-Ride yang dikendarai oleh seorang pria. Seusai menghantam Yamaha X-Ride, lalu Honda CBR menghantam Toyota Innova dari arah berlawanan.
Pengendara Honda CBR lantas terjatuh ke aspal hingga luka parah di kepala. Lalu, Honda CBR mengalami rusak parah di bagian depan. Sedangkan Toyota Innova juga mengalami kerusakan cukup parah pada bemper dan lampu kanan bagian depan.
Sementara itu, kerusakan Yamaha X-Ride tidak terlalu parah. “Pengendara CBR terluka parah, pengendara X-Ride hanya luka ringan. Pengemudi mobil hanya sendirian tidak terluka,” papar dia.
Baca Juga : Tak Gelar Open House, Apa Agenda Wali Kota Solo Gibran dan Keluarga Saat Lebaran?
Ia menambahkan seluruh korban luka langsung dievakuasi ke RS. dr. Moewardi untuk penanganan lanjutan. Lalu, keterangan warga diduga pengendara Honda CBR melaju cukup kencang. Peristiwa itu lantas membuat warga di sekitar lokasi menonton proses evakuasi.
Muncul asumsi korban meninggal dunia karena saat tergeletak di jalan korban tidak bergerak. “Korban luka berat di bagian wajah, identitas korban [kartu pelajar] korban masih berusia 16 tahun,” papar dia.