Solo (Espos)--Setelah sekian lama belum ada kepastian, akhirnya Pemerintah Kota (Pemkot) Solo meneken memorandum of understanding (MoU) dengan Perum Damri untuk mengelola bus rapid transit (BRT) atau busway, Senin (18/1).
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama (Dirut) Perum Damri Twidjara Adji menyiratkan harapan Pemkot menganggarkan subsidi untuk biaya operasional 15 unit BRT yang segera dikelola pihaknya. Di sisi lain, Twidjara menandaskan kesiapan Damri untuk mengelola BRT.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Menurut Twidjara setiap keputuasan pembelian dan penambahan armada baru pasti memberikan imbas berupa naiknya beban operasional. Perum Damri, jelas dia, saat ini mengelola puluhan unit BRT di empat kota besar; Bandung, Batam, Yogyakarta dan Semarang, disamping mengelola bus kota milik Damri. Sedangkan, di Solo, dengan penambahan 15 unit BRT, Damri harus mengelola total 45 unit bus kota.
Jika pada Januari atau awal Februari surat-surat itu telah dikantongi, pihaknya segera melakukan uji coba.
tsa