Solopos.com, WONOGIRI — Mal Pelayanan Publik (MPP) Nyawiji Wonogiri resmi beroperasi mulai, Senin (2/1/2022) ini. Sejumlah warga yang datang ke MPP Nyawiji mengaku mendapatkan kemudahan layanan.
Pantauan Solopos.com pada Senin pagi menjelang siang, sejumlah warga sudah memanfaatkan layanan di MPP Nyawiji. Meski begitu, hanya beberapa loket pelayanan yang sudah menerima kunjungan dari warga. Sementara yang lain masih tampak sepi.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Warga yang datang ke MPP disambut beberapa petugas di bagian resepsionis. Para petugas itu segera mengarahkan pengunjung ke loket yang dibutuhkan setelah mengambil nomor antrean.
Pada kesempatan itu, tidak ada antrean layanan di masing-masing loket pelayanan. Warga yang datang langsung bisa dilayani tanpa mengantre.
Salah satu pengunjung MPP Nyawiji asal Pokoh Kidul, Wonogiri, Amalia, 27, mengaku sangat terbantu dengan pusat pelayanan publik baru di Wonogiri itu. Sebelumnya Amalia merupakan warga Yogyakarta. Kemudian menikah dengan warga Wonogiri dan berdomisili di Wonogiri.
Dia datang ke MPP untuk menonaktifkan kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS fasilitas kesehatan Yogyakarta dan mengaktifkan kepesertaan PBI BPJS untuk fasilitas kesehatan Wonogiri. Ada dua loket pelayanan yang dia kunjungi, yaitu loket pelayanan BPJS dan Dinas Sosial (Dinsos) Wonogiri.
“Awalnya, saya ke loket BPJS dulu. Kemudian diarahkan ke Dinsos. Kebetulan letak loketnya berhadapan, jadi tinggal balik kanan saja. Jujur, menurut saya ini memudahkan sekali. Saya jadi tidak perlu bolak-balik antara Kantor BPJS dan Dinsos Wonogiri. Cuma butuh ambil nomor antrean lagi sesuai loketnya,” kata Amalia saat ditemui Solopos.com di MPP Nyawiji.
Selain menghemat waktu, adanya MPP Nyawiji ini bisa menghemat tenaga. Di dua loket pelayanan itu, Amalia mengaku hanya perlu waktu tidak lebih dari 15 menit untuk menyelesaikan layanan yang ia perlukan.
Pengunjung lain yang juga mengunjungi loket pelayanan BPJS dan Dinsos di MPP Wonogiri, Febriana, 21, mengatakan hal senada. Dia tidak perlu mengeluarkan ongkos lebih untuk menonaktifkan kepesertaan BPJS Kesehataan yang sebelumnya ikut di perusahaan tempat dia bekerja.
Selanjutnya, dia mengaktivasi kepesertaan PBI BPJS Kesehatan. Hal itu dilakukan lantaran dia sudah tidak lagi bekerja di salah satu perusahaan di Selogiri, Wonogiri.
“Fasilitasnya bagus. Pengurusan berkasnya juga cepat. Durasi pelayanannya hanya lima menit. Begitu masuk langsung diarahkan ke loket yang saya butuhkan. Pelayanannya juga ramah sekali,” ujar Febriana.
Sementara itu, pelayanan di loket instansi vertikal, Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Wonogiri, juga dinilai baik oleh salah satu pengunjung dari Karanganyar, Jawa Tengah, Ika Sari Puji Kusumastuti, 27. Di loket pelayanan itu, dia mengurus surat kehilangan buku nikah.
“Dulu aku nikahnya di Wonogiri. Jadi harus minta surat keterangan kehilangan di Polres sini. Tadi dari rumah langsung ke sini. Sebelumnya sudah tahu kalau ada MPP baru. Dikasih tahu saudara. Mudah banget urusnya, kayaknya tadi enggak sampai lima menit surat kehilangannya sudah jadi,” ucap dia.
Sebelumnya, Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, menyampaikan loket layanan di MPP Nyawiji maksimal berjumlah 32 layanan publik. Saat ini MPP baru menyediakan 25 loket layanan. Oleh karena itu, fasilitas yang disediakan MPP sekarang ini belum final.
Dimungkinkan akan ada penambahan fasilitas loket pelayanan. Pemkab Wonogiri akan mengevaluasi pelayanan di MPP Nyawiji setiap tiga bulan.
“Akan ada perkembangan terus. Nanti kami evaluasi, mana layanan yang optimal dan yang tidak optimal. Jika nanti ada loket layanan yang tidak berkembang, tidak berjalan optimal, bisa saja nanti kami coret, diganti dengan loket layanan dari instansi lain. Akan selalu berkembang,” kata pria yang akrab disapa Jekek itu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
