Soloraya
Selasa, 22 November 2011 - 10:47 WIB

MT I, petani diminta hindari benih hibrida

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PERSIAPAN TANAM-Sejumlah petani mempersiapkan benih yang siap tanam di sebuah areal persemaian di Kelurahan Banmati, Kecamatan Sukoharjo. Foto diambil pekan lalu. (JIBI/SOLOPOS/Triyono)

Sukoharjo (Solopos.com)–Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Sukoharjo mengimbau petani menghindari benih jenis hibrida memasuki musim tanam (MT) I.

Advertisement

Hal itu mengingat kemungkinan merebaknya organisme pengganggu tanaman (OPT) selama periode masa tanam berjalan.

Kepala Dispertan Kabupaten Sukoharjo, Ir Giyarti, menyebutkan benih padi jenis hibrida lebih rentan terhadap serangan hama dan OPT lain. Karena itu untuk mengantisipasi kerugian, kata dia, akan lebih aman bagi petani untuk menanam benih non hibrida yang tahan serangan hama, terutama wereng.

“Kami sarankan kepada petani menggunakan benih padi tahan hama karena situasi seperti sekarang sangat mendukung perkembangan OPT. Jangan menanam benih hibdrida yang lebih rentan terhadap serangan hama,” ujarnya kepada Espos di Kantor Dispertan Kabupaten Sukoharj, Senin (21/11/2011).

Advertisement

Giyarti menekankan, agar OPT tidak berkembang, petani harus melakukan budi daya tanaman secara sehat. Di antaranya dengan melakukan pergantian varietas dan memilih yang tahan serangan hama.

Dia menambahkan, selain pergantian varietas, budi daya tanaman sehat harus memperhatikan pola pengairan dan melakukan penanaman serentak. “Menanam serempak termasuk di antara salah satu yang harus diperhatikan dalam budi daya tanaman secara sehat, minimal areal yang satu hamparan.”

Giyarti mengakui kegiatan penanaman pada awal MT I mulai November di Sukoharjo tidak berjalan secara serentak. Hal itu karena hasil panen padi yang cukup baik musim tanam sebelumnya yang mendorong sebagian petani langsung menanam kembali setelah proses panen rampung.

Advertisement

Pantauan Espos, meski MT I telah dimulai sejak awal November, banyak sawah yang saat ini masih menunggu masa panen. Sedangkan di sebagian sawah lain tanaman telah berusia satu bulan atau lebih.

(try)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif