Soloraya
Rabu, 14 Juni 2023 - 18:33 WIB

MTsN 4 Sragen Jadi Pioner Madrasah Adiwiyata dan Program Kelas Khusus Olahraga

Tri Rahayu  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ratusan orang tua siswa menghadiri pelepasan siswa Kelas IX di halaman MTsN 4 Sragen, Rabu (14/6/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — MTs Negeri 4 Sragen yang terletak di Karangwaru, Kecamatan Plupuh, menjadi satu-satunya madrasah yang memiliki kelas khusus olahraga (KKO) di Kabupaten Sragen. Madrasah tersebut juga menjadi pioner madrasah adiwiyata di Bumi Sukowati yang tahun ini maju ke tingkat adiwiyata nasional.

Penjelasan itu diungkapkan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sragen, Ihsan Muhadi, saat ditemui wartawan di madrasah setempat, Rabu (14/6/2023). Dia menyebut MTsN 4 Sragen menjadi yang pertama dari total delapan MTsN Sragen yang jadi madrasah adiwiyata sejak 2021. Setahun berikutnya MTsN 4 Sragen meraih predikat madrasah adiwiyata tingkat provinsi dan tahun ini maju ke tingkat nasional.

Advertisement

“Sekarang madrasah adiwiyata di Sragen bertambah satu, yakni MTsN 1 Sragen di Gondang yang masih level kabupaten pada 2023 ini. Beberapa waktu lalu penghargaannya diserahkan dalam Sragen Award 2023,” kata Ihsan.

Dia menilai terobosan yang dilakukan kepala MTsN 4 Sragen dan para gurunya luar biasa. Salah satunya memberikan fasilitas untuk menunjang prestasi siswa dengan mengundang native speaker dari Libya yang mengajar bahasa Inggris dan Arab. Siswa yang tidak menggunakan kedua bahasa itu maka bisa dikenai sanksi dan yang bagus diberi reward.

“Satu lagi inovasi MTsN 4 yakni menjadi satu-satunya madrasah di Sragen yang memiliki kelas khusus olahraga [KKO]. Ini terobosan dan bisa ditiru oleh madrasah lainnya. Kepala madrasahnya tidak hanya punya ide-ide cemerlang, tetapi juga bisa mengompakkan para guru sehingga saling mendukung satu dengan lainnya,” lanjut Ihsan.

Advertisement

Ia juga melihat ada peran komite madrasah yang mendukung dalam prestasi yang diraih MTsN 4. Program-program yang tidak bisa difasilitasi pemerintah, dibantu oleh peran komite madrasah.

Sementara itu tamu dari Libya, Fati Nassar, mengagumi madrasah yang terlihat hijau ini. Dia mengetahui MTsN 4 Sragen dari media sosial. Saat kunjungan pertama ke Sragen, Fati terkesan dengan para siswa di madrasah yang ramah.

“Sekolah ini baik, besar, indah, dan bagus. Agar bisa berbahasa inggris dengan fasih, harus sering mendengar, mendengar, dan mengulangi [kosa katanya],” ujar Fati yang baru dua pekan tinggal di dekat Solo Paragon saat berbincang dengan Espos, Rabu siang.

Advertisement

Fati memuji Kepala MTsN 4 Sragen, Sumanto, yang berhasil membawa madrasah itu berkembang. Selama berbincang, Fati dibantu siswa kelas IX F, Natureza, yang menjadi penerjemah bagi orang tua siswa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif